TENTANGKITA.CO, JAKARTA — Sirkuit Mandalika atau Mandalika International Street Circuit sudah siap untuk menjadi tuan rumah balapan World Superbike pada 19 sampai 21 November 2021.
Sirkuit Mandalika memiliki panjang 4,3 km dengan 17 tikungan, ditambah dengan pemandangan alam perbukitan dan panorama laut biru yang spektakuler.
Pembangunan sirkuit tersebut menggunakan teknologi aspal terbaru yakni Stone Mastic Asphalt (SMA).
Penggunaan aspal itu menjadikan Mandalika sebagai salah satu sirkuit yang bisa menawarkan kecepatan 330 km per jam dengan tetap memiliki tingkat keamanan tinggi bagi pembalap.
Sirkuit Mandalika kini telah siap 100%. Saat ini Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) tengah fokus menyelesaikan pembangunan fasilitas pendukung sirkuit antara lain pit building, paddock, medical facility dan race control building.
Pembangunan fasilitas pendukung tersebut ditargetkan akan rampung pada akhir Oktober 2021.
TENTANG BALAPAN FORMULA E JAKARTA
TENTANG KARTU PRAKERJA GELOMBANG 22
Untuk melihat persiapan event World Superbike (WSBK) Mandalika 2021, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meninjau langsung kesiapan sarana dan prasarana di Mandalika International Street Circuit.
Sebelum ke Sirkuit Mandalika, Menko Airlangga telah melihat kesiapan infrastruktur di Bandara Internasional Lombok. Proyek pengembangan fasilitas bandara ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Yang dibangun dalam proyek tersebut adalah fasilitas Terminal dan Landside, termasuk perluasan terminal dan fasilitas penunjangnya, renovasi terminal eksisting, pengembangan fasilitas kargo, dan pembangunan Waving Gallery dan perluasan parkir penumpang.
Kemudian, dibangun juga fasilitas Airside yang terdiri atas perpanjangan runway, dan pengembangan fasilitas sisi udara (apron dan RET).
“Semoga semua proses renovasi dapat selesai sebelum penyelenggaraan World Superbike 2021. Bandara merupakan salah satu pintu masuk utama bagi semua pihak yang terlibat termasuk para penonton event megah tersebut. Kapasitas bandara ini bisa menerima 7 juta penumpang per tahun,” ujar Menko Airlangga seperti dilansir laman Kemenko Perekonomian, www.ekon.go.id.
Akses dari Bandara menuju KEK Mandalika juga akan semakin cepat dan nyaman, hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit dengan kesiapan Bypass BIL-Mandalika sepanjang 17,3 kilometer yang pembangunan fisiknya sudah mencapai 97% dan ditargetkan selesai dalam waktu dekat.
Selain bypass BIL-Mandalika yang sudah hampir selesai dibangun, jalan provinsi Kuta-Kruak juga berencana ditingkatkan kapasitasnya.
Disiapkan pula Pelabuhan Lembar sebagai pintu masuk orang dan barang dari Jawa dan Bali. Pelabuhan Gili Mas disiapkan untuk mendukung aksesibilitas penumpang dari laut baik dengan cruise atau kapal pribadi dan dapat menampung akses kapal besar.
PT Pelindo 3 telah sepakat untuk menggabungkan pelabuhan Lembar dan Gili Mas menjadi satu kepabeanan KEK Mandalika.
Pengembangan Sarana Pendukung Lainnya
Sementara itu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika bersama dengan Pemprov NTB terus menggenjot persiapan fasilitas pendukung. Antara lain seperti penginapan, rumah sakit, pelabuhan, dan peningkatan kapasitas jalan.
Di Kawasan Mandalika sendiri saat ini terdapat sekitar 700 kamar hotel, dan jika ditambahkan dengan hotel di sekitar Kawasan, tersedia sekitar 11.162 kamar.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB juga akan menjadi rumah sakit rujukan pertama untuk mendukung pelaksanaan WSBK. Saat ini sedang melakukan persiapan pembangunan helipad sebagai prasyarat WSBK 2021.
Selain RSUD Provinsi NTB, rumah sakit internasional Mandalika juga terus dipercepat penyelesaiannya untuk dapat mendukung pelaksanaan acara.
Rekayasa Lalu Lintas dan Penerapan Prokes
Untuk mengantisipasi besarnya jumlah masyarakat yang akan hadir, Pemerintah Daerah melalui Dinas Perhubungan Provinsi NTB akan melakukan rekayasa lalu lintas.
Caranya dengan melakukan penutupan beberapa ruas jalan dan manajemen transportasi dengan penambahan shuttle bus.
Shuttle bus disiapkan di pelabuhan dan bandara untuk masyarakat yang menuju kawasan WSBK. Demikian pula dengan kantong parkir yang disediakan baik di sekitar kawasan WSBK. Tempat yang disediakan antara lain area Masjid Nurul Bilad, parkir Hotel Novotel, Hub II parkir area sirkuit, bandara dan Pelabuhan.
Seluruh gelaran acara WSBK juga akan diselenggarakan dengan protokol kesehatan (prokes) ketat. Jumlah penonton akan dibatasi maksimal 25 ribu orang dengan syarat telah menjalani vaksin dosis lengkap.
Kru dan tim yang terlibat dalam WSBK pun diharuskan menjalankan karantina terlebih dahulu saat masuk ke Indonesia. Saat acara, seluruh peserta (pembalap, kru, mekanik, official, media, dan konsultan) hanya diperbolehkan beraktivitas di venue sesuai dengan lokasi yang ditentukan.
Untuk melengkapi kesemua hal tersebut, akan dibentuk pula Satgas Protokol Kesehatan di lokasi acara, serta tenda-tenda masker untuk penyediaan secara gratis.
“Gelaran WSBK di KEK Mandalika tentu saja akan memberikan eksposur yang luar biasa terhadap pariwisata dalam negeri. Ini proyek kedua terbesar setelah Nusa Dua, land bank yang sudah dikuasai ITDC sebesar 1175 Ha,” ucap Menko Airlangga.
Sebagai bentuk nyata dampak langsung terhadap masyarakat maupun UMKM di sekitar Mandalika, diusulkan system bundling tiket penonton WSBK dengan paket wisata lokal dan merchandise produksi UMKM setempat.
Di sekitar lokasi sirkuit juga telah direncanakan kegiatan pendamping berupa penyediaan lokasi bazar UMKM, pameran produk.
Ada juga festival kuliner, pertunjukan musik dalam skala kecil, dan pameran komunitas sebagai acara pendamping.
Kegiatan pendamping dibuat untuk mengisi waktu para penonton di antara sesi balap. Sekaligus untuk mengurangi tekanan beban lalu lintas orang dan kendaraan yang meninggalkan venue saat acara utama selesai
Penyelenggaran balapan World Superbike Mandalika diharapkan mendatangkan semakin banyak wisatawan lokal dan internasional, serta menarik devisa untuk negara.
“Di saat yang bersamaan juga menggeliatkan kembali aktivitas perekonomian masyarakat Lombok, karena potensi ekonomi (multiplier effect) diperkirakan mencapai Rp500 miliar per tahun (event balap),” ujar Menko Airlangga.
Selain itu, Menko Airlangga juga telah mengunjungi Desa Wisata Sasak Sade yang menjadi partner ITDC dan Pemda sebagai tempat produksi merchandise WSBK Mandalika 2021.
Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan internasional akan menggerakkan perekonomian lokal. Di sana, Menko Airlangga meninjau proses pembuatan berbagai souvenir dan kain tenun etnik yang diawali dengan sambutan tarian tradisional.