TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Pada 21 Juli 2024, fcbarcelonanoticias.com, menurunkan tulisan dengan judul: The best phrases about Lamine Yamal, the future King of Soccer?
Setelah jatuh dari langit dalam bentuk keajaiban dan memecahkan semua rekor bersama FC Barcelona dan Tim Nasional Spanyol, tidak ada yang lebih baik daripada rekan satu tim, rival, dan pelatih untuk menggambarkan Lamine Yamal.
——
- Leo Messi (legenda FC Barcelona): “Lamine (Yamal), yang masih sangat muda dan sudah ada di sana. Bermain untuk Barcelona sebagai protagonis dan sangat penting, dia pasti “berjuang untuk beberapa (Ballon d’Or) juga.”
- Xavi Hernández (mantan pemain dan mantan pelatih FC Barcelona, memberi kesempatan debut kepada Lamine): “Pada akhirnya, ia bermain bukan karena keinginan pelatih, tetapi karena kami melihatnya mampu membuat perbedaan. Ia adalah pemain yang berbeda, ia cerdas, ia memilih dengan baik dan yang terpenting dalam sepak bola, pengambilan keputusan hampir selalu benar, yang merupakan hal terpenting dalam diri seorang pemain sepak bola. Pengambilan keputusan Lamine Yamal hampir selalu benar dan sering kali merupakan yang terbaik. Ia adalah pemain yang mencetak gol.”
- Robert Lewandowski (Kawan Lamine Yamal di FC Barcelona): “Berapa banyak pemain yang mulai bermain di tim utama di klub-klub terbaik pada usia 16 tahun telah bermain lebih dari 30 tahun? Anda tidak akan menemukan satu pun. “Mungkin satu atau dua.”
- Pelatih Barcelona Hansi Flick: “Lamine adalah seorang jenius. Apa yang ia lakukan, dalam beberapa situasi, sungguh luar biasa.”
——
Lamine Yamal tak henti-hentinya menerima pujian dari seluruh dunia. Jumlah pengagumnya bertambah secara eksponensial setiap hari dan semakin banyak penggemar yang mulai percaya bahwa, mungkin, kita sedang berhadapan dengan pewaris alami Leo Messi dan calon raja sepak bola, tulis media itu.
Bintang Barcelona Lamine Yamal terus memperkuat perbandingannya dengan ikon klub Lionel Messi setelah penampilan gemilang lainnya selama akhir pekan.
Klub Catalan itu mengamankan kemenangan 1-0 atas Alaves pada hari Minggu (2/2/2025), memanfaatkan kekalahan mengejutkan Real Madrid dari Espanyol untuk memangkas defisit dari pemuncak lasemen La Liga menjadi empat poin.
Robert Lewandowski mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut setelah satu jam pertandingan. Yamal tidak mampu menambah jumlah assist-nya yang mencapai 15 pada musim tersebut, tetapi tetap menjadi kekuatan karena memecahkan rekor yang dibuat oleh Messi pada tahun 2007.
Messi remaja yang lincah mencoba 20 kali dribel ketika Barcelona menghadapi Mallorca 18 tahun lalu, dan berhasil menyelesaikan sepuluh kali, untuk mencetak rekor Barcelona di La Liga.
Saat melawan Alaves, Yamal melampaui jumlah tersebut, mencoba 21 kali dribel dan berhasil menyelesaikan 11 kali. Yamal baru akan berusia 18 tahun pada bulan Juli dan sudah memberikan dampak yang jauh lebih besar daripada Messi pada usia yang sama.
Messi berusia 17 tahun empat bulan saat melakoni debut seniornya di Barcelona pada tahun 2004 dan hanya mencetak satu gol – tanpa assist – dalam sembilan pertandingan hingga ia berusia 18 tahun.
Yamal sudah mendapatkan kesempatannya jauh lebih awal, secara mengejutkan melakoni debut di tim utama saat berusia 15 tahun dan membuktikan dirinya sebagai pemain terpenting Barcelona musim lalu saat ia berusia 16 tahun.
Dengan sisa waktu hampir empat bulan di musim ini saat berusia 17 tahun, Yamal telah tampil 79 kali di tim senior dan telah mencetak 39 gol dan assist selama kurun waktu tersebut.
“Lamine adalah seorang jenius. Apa yang ia lakukan, dalam beberapa situasi, sungguh luar biasa,” kata pelatih Barcelona Hansi Flick setelah pertandingan melawan Alaves yang dikutip 90min.com. “Saya sangat senang ia bermain untuk Barca. Luar biasa.”
“Untuk pemain berusia 17 tahun, ia bermain dengan sangat baik, dan setiap pertandingan berjalan dengan baik. Dan lawan-lawannya tidak mudah untuk dilawan. Mereka kuat, bertahan dengan baik, mereka mencoba menyerangnya, agresif, tetapi dia bermain dengan baik. Saya menyukainya.”
Lamine Yamal, yang baru berusia 17 tahun, kini dianggap sebagai pewaris sah tahta yang ditinggalkan pemain Argentina itu di klub. Namun, jika prestasi dan penghargaannya tidak cukup untuk membuktikan hal itu, ia terus meniru langsung kehebatan menggiring bola sang pemenang Piala Dunia dalam pertandingan terbarunya.
Seperti yang disorot oleh Mundo Deportivo, pemain sayap Spanyol itu hampir tidak membutuhkan waktu di lapangan untuk melewati separuh tim Deportivo Alaves sendirian. Berawal dari wilayahnya sendiri, ia menggunakan tipuan tubuh untuk menjauh dari dua bek yang mengawalnya dan terus berlari membawa bola menuju wilayah lawan. Sesampainya di sana, ia bergerak ke arah kiri dan gerakan itu membuat pemain Alaves berusaha menghadangnya tetapi gagal menghadang. Pada langkah berikutnya, si Bocah Emas Barcelona itu memotong bola ke arah kanannya kali ini dan membuat lawan tergelincir dengan memalukan.
Yamal kemudian menerobos para bek yang berusaha menepis bola darinya, tetapi ia berhasil melewati mereka dan meraih ruang terbuka sebelum kembali ke kaki kirinya untuk memberi dirinya lebih banyak pilihan. Untuk mengakhiri pergerakan, ia menemukan sedikit ruang yang memperlihatkan Raphinha yang benar-benar terbuka lebar di sayap kiri.
Dengan melakukan trivela, sebuah gerakan yang pada dasarnya telah menjadi teknik khasnya saat ini, ia memberikan umpan yang indah kepada rekan setimnya di Barcelona. Meskipun pemain Brasil itu gagal mencetak gol dari peluang itu, pergerakan individu dari Yamal ini tidak diragukan lagi merupakan salah satu permainan individu terbaik musim ini.