TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Timnas Jepang, yang kini di peringkat ke-15 FIFA Ranking, yang terbaik di Asia. Tim tersebut telah melaju ke babak 16 besar sebanyak empat kali, 2002 (sebagai tuan rumah bersama Korea Selatan), 2010, 2018 dan 2022.
Jepang tampil untuk ketujuh kalinya dan terakhir kalinya di putaran final pada turnamen 2022 di Qatar. Pada tahun 2018, Jepang menjadi negara Asia pertama yang mengalahkan tim dari Amerika Selatan, setelah mereka menang 2-1 melawan Kolombia di babak penyisihan grup.
Jepang telah tampil di Piala Dunia FIFA sebanyak tujuh kali, yang pertama adalah pada tahun 1998 di mana mereka kalah dalam ketiga pertandingan grup dan finis di posisi ke-31.
Di Piala Dunia, Jepang adalah tim Asia yang pernah mengalahkan Spanyol, Tunisia, Turki, Rusia, Denmark, Jerman, Kamerun, dan Kolombia. Luar biasa!
Jepang, yang pernah menaturalisasi sepuluh pemain Brasil keturunan Jepang, juga pernah menaturalisasi pemain dari Belanda, Bolivia, Selandia Baru, Peru, Korsel, Spanyol dan Amerika Serikat yang punya keturunan darah Jepang. Termasuk kiper utama Zion Suzuki, yang bermain untuk klub Serie A Italia, AC Parma.
Sepak bola Jepang, dalam sepuluh tahun terakhir, dari sisi prestasi dan kualitas materi [pemain], semakin berlari dari para pesaingnya di Asia. Termasuk dari Korea Selatan, yang bercokol di posisi ke-22 FIFA Ranking per 24 Oktober 2024. Dan, dari 27 pemainnya kini, 22 di antaranya bermain di luar negeri [81%]. Termasuk kapten tim, Wataru Endo yang bermain di Liverpool.
Dua tim Asia, yang boleh kita bilang pesaing terdekatnya di Grup C, Arab Saudi dan Australia, hingga kini pun kian sulit untuk menang dari Jepang. Sepanjang tahun 2000-an, dari 12 kali pertemuan, Arab Saudi kalah delapan kali. Australia? Sembilan kali kalah, dua kali menang dan lima kali seri.
Di Piala Asia AFC, Jepang sangat sukses dalam turnamen ini, memenangkannya empat kali (1992, 2000, 2004, dan 2011), menjadikan mereka salah satu tim tersukses dalam sejarah sepak bola Asia.
Di Piala Dunia di Qatar, hanya enam dari 26 pemain yang masih bermain di negara asal mereka. Jika hanya memperhitungkan divisi utama masing-masing negara, ada 16 pemain Jepang di Belgia, sembilan di Jerman, tujuh di Skotlandia, Portugal, dan Belanda, dan lebih banyak lagi di Inggris, Amerika Serikat, Polandia, Swiss, dan Prancis.
Pemain Jepang di klub papan atas
Belgia | 16 |
Jerman | 9 |
Skotlandia, Portugal, Belanda | 7 |
Montenegro | 4 |
Inggris, AS, Polandia | 3 |
Swiss, Prancis | 2 |
Spanyol, Italia, Kroasia, Slovakia, Denmark | 1 |
Dalam wawancara terbaru dengan Koran Maeil Business, Shin Tae-Yong mengatakan, “Sejak mengambil alih sebagai pelatih Indonesia, tidak pernah ada tantangan yang mudah. Sama seperti saya mengatasi berbagai kesulitan dan membuahkan hasil, saya akan terus maju kali ini,” katanya.
Shin, yang telah memimpin tim nasional sepak bola Indonesia dan tim U-23 sejak 2020, telah mencetak beberapa rekor yang akan tetap ada dalam sejarah sepak bola Indonesia. Semifinal Piala Asia U-23 tahun ini, babak 16 besar Piala Asia, dan runner-up Piala Suzuki Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) 2022 menjadi contohnya.
Di perempat final Piala Asia U-23 pada bulan April, mereka mengalahkan Korea Selatan dan mencapai semifinal, menambah signifikansi mereka.
Lalu, mampukah Indonesia melintasi Jepang? Pelatih Shin yang berambisi melaju ke putaran final Piala Dunia pertama bagi Indonesia, berpendapat itu bukan hasil yang mustahil.
“Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di sepak bola,” katanya kepada Maeil Business. “Target yang realistis adalah mencapai babak playoff dengan menempati peringkat ketiga. Di babak kualifikasi ketiga, saya akan menulis drama ajaib seperti di Piala Asia U-23 dan Piala Asia,” janjinya.