TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Tim U-17 Indonesia akan kembali berlaga di Grup G Kualifikasi Piala Asia 2025 dan akan menghadapi Kepulauan Mariana Utara, Jumat (25/10) di Kuwait, p[ukul 21:30 WIB.
Indonesia kini sudah mengoleksi tiga poin hasil menang 1-0 dari Kuwait di laga pertama Selasa (23/10). Sementara Kepulauan Mariana Utara kalah 0-19 dari Australia.
1 | Australia | 1 | 1 | 0 | 0 | 19 | 0 | +19 | 3 |
2 | Indonesia | 1 | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | +1 | 3 |
3 | Kuwait | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 1 | −1 | 0 |
4 | Kep.Mariana Utara | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 19 | −19 | 0 |
Indonesia berpeluang menjadi juara Grup C jika mampu mengalahkan Kepulauan Mariana Utara dan Kuwait menahan seri atau menang dari Australia. Kemudian, pada laga terakhir Minggu (27/10), menang atau seri melawan Australia.
Dalam persiapan menghadapi Kepulauan Mariana Utara, pelatih Nova Arianto berencana melakukan rotasi pada susunan pemain. Dia berharap rotasi ini bisa membuat tim tampil segar dan mendapatkan hasil maksimal di pertandingan sisa.
“Ada beberapa pemain yang akan kami simpan di pertandingan melawan Kepulauan Mariana Utara, agar saat melawan Australia, mereka dalam kondisi yang bugar,” tutupnya.
Menjelang menghadapi Mariana Utara, Nova mengungkapkan para pemain akan ditingkatkan konsentrasi. Termasuk dalam mengantisipasi serangan balik lawan. “Hal ini menjadi catatan penting untuk menghadapi laga berikutnya melawan Kepulauan Mariana Utara dan Australia.”
Nova mengakui para pemain masih terlihat sedikit gugup dalam pertandingan perdana, sehingga beberapa peluang tidak dapat dimaksimalkan dengan baik.
“Evaluasinya, pemain masih terlihat kurang tenang, kita masih mudah kehilangan bola. Kami harus lebih siap mengantisipasi serangan balik lawan, dan ini akan menjadi fokus kami dalam latihan,” tambahnya.
Jadwal Jumat (25/10)
- Indonesia vs Kepulauan Mariana Utara
- Kuwait vs Australia
Selain fisik dan taktik, Nova juga memberikan perhatian khusus pada mentalitas para pemain. Dia meminta anak asuhnya untuk tetap fokus dan tidak terpengaruh oleh situasi di lapangan, termasuk potensi provokasi yang mungkin muncul selama pertandingan.