TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Rekor kemenangan FC Barcelona dalam dua belas edisi Joan Gamper Trophy berakhir pada Senin (12/8) malam atau Selasa (13/8) dini hari oleh tim AS Monaco yang mencetak tiga gol di babak kedua.
Setelah semua kegembiraan dan optimisme dalam persiapan, suasana festival di Estadi Olimpic jauh lebih tenang menjelang akhir. Namun, tim tamu memanfaatkan peluang yang tidak dimanfaatkan oleh tim Catalan, dan akhirnya menjadi pemenang yang layak atas trofi bersejarah tersebut pada percobaan pertama.
Peluang yang terbuang
Hansi Flick memilih mengawali pertandingan kandang pertamanya sebagai pelatih dengan menurunkan formasi ‘baru’. Kapten baru Ter Stegen sebagai penjaga gawang, Jules Kounde, Andreas Christensen, Iñigo Martinez, dan Alejandro Balde sebagai bek, lini tengah yang terdiri dari Marc Bernal, Marc Casadó, dan Pablo Torre, serta lini depan Raphinha, pemain baru Pau Víctor, dan Robert Lewandowski.
BACA JUGA: Liga Champions UEFA: Satu Kaki Atletico dan Barcelona Sudah Di Semifinal
Pada malam yang panas terik di ibu kota Catalan, babak pertama berjalan cukup hambar, tetapi ketiga penyerang bisa saja mencetak gol. Pau Victor gagal memanfaatkan peluang bagus di menit pertama, Lewandowski juga hampir mencetak gol, dan Raphinha berhasil mencetak gol tetapi dinyatakan offside.
Faktanya, Monaco jelas-jelas menanggapi situasi dengan sangat serius, sekaligus seperti mengingatkan mengapa mereka finis kedua di kejuaraan Prancis musim lalu. Sempat menikmati banyak penguasaan bola, meski hanya sedikit atau tidak sama sekali memanfaatkannya menjadi peluang, semua itu berubah setelah jeda.
Kedua tim baru saja kembali ke posisi semula ketika tim Monako itu memimpin dalam situasi yang tidak nyata. Umpan dari Bernal ke Martínez tampak sederhana, tetapi Lamine Camara mengejutkan kedua pemain itu dengan berlari cepat untuk merebut bola dan mencetak gol.
Dan beberapa saat kemudian, pemain Afrika lainnya, Breel Embolo, berhasil melewati Ter Stegen dan mengejutkan para pendukung tuan rumah dengan mengubah kedudukan menjadi dua kosong.
Pemain Kamerun itu tampak sedikit offside ketika menerima bola, tetapi tanpa VAR dalam pertandingan ini, gol itu disahkan. Ilkay Gündogan dan Sergi Domínguez adalah satu-satunya pemain yang diganti di babak pertama, meskipun pemain terakhir mengalami cedera parah dan hanya bermain selama seperempat jam.
Hector Fort, Ferran Torres, Gerard Martín, dan Lamine Yamal menjadi pemain berikutnya, dengan sorak sorai terbesar malam itu ditujukan kepada pemain terakhir [Lamine Yamal]. Tahun lalu di Gamper, remaja ini mulai dikenal, dan ia pun segera memberi dampak pada pertandingan ini, dengan mengumpan bola cantik ke Pau Victor, tetapi sang penyerang gagal menyelesaikan tugasnya.
Tiga gol sudah di depan mata Inaki Peña saat menggantikan Ter Stegen dan sayangnya ia juga kalah tidak lama kemudian. Pemain pengganti Christian Mawissa mencetak gol dengan tendangan pertamanya untuk tim yang baru ia ikuti kurang dari 48 jam sebelumnya.
Tidak ada tim tamu yang memenangkan Gamper sejak Sampdoria pada tahun 2012, dan itu adalah kekalahan terbesar Barça dalam ajang tersebut sejak FC Cologne menang 4-0 pada tahun 1981.
Kekalahan selalu menyakitkan, dan hari ini gagal memberikan dorongan kepercayaan diri yang dibutuhkan menjelang perjalanan ke Valencia Sabtu (17/8). Saat itulah keadaan menjadi sangat serius, tetapi Monaco tetap layak diberi ucapan selamat yang sebesar-besarnya karena menjadi lawan yang layak, dan juga pemenang, di Gamper Trophy ke-59.