TENTANGKITA.CO, JAKARTA -“Saya berharap kita bisa membuat sejarah baru,” kata Marselino Ferdinan, mantan pemain Persebaya yang kini membela tim Divisi Pertama B Belgia Deinze, dikutip dari keterangan resmi PSSI, jelang laga perempat final Piala Asia U-23.
Tim U-23 Indonesia lolos ke perempat final pada debut mereka di Piala Asia U-23 tahun 2024 di Qatar. Yordania U-23 menjadi penghalang terakhir yang disingkirkan 4-1 setelah Australia (1-0). Di babak delapan besar itu, pasukan Shin Tae-jong akan menghadapi Korea Selatan. mampukah sukses di dua laga terakhir terulang kembali?
Rekor pertemuan di level tim senior, Korea Selatan lebih mendonimasi dari Indonesia. Dari 58 kali pertemuan antara Indonesia dan Korea Selatan, Garuda hanya menang enam kali dan empat seri. Sisanya (44 kali) menderita karena kalah.
Rekor Pertemuan sejak 31 Maret 1953 Antara Korea Selatan dan Indonesia
Menang: | 44 |
Seri: | 8 |
Kalah: | 6 |
Bahkan, dalam 36 tahun terakhir, hasil perjuangan Indonesia untuk meruntuhkan keperkasaan Korsel, teramat buruk. “Jangankan menang, menaha nseri saja…Huuh, rumit,” kata kawan saya. Bahkan, dalam ajang persahabatan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 8 Februari 1986, Indonesia dibantai 5-0. Korsel sadis.
Tapi ingat: “Bola itu bulat, pertandingan berlangsung sembilan puluh menit, dan yang lainnya hanyalah teori.” kata Josef “Sepp” Herberger.
BACA JUGA
- Perempat Final Piala Asia U-23: Indonesia vs Korsel, Shin Tae-jong Galau? Thailand Tersingkir
- Piala Asia U-23: Indonesia Bikin Sejarah, Hajar Yordania 4-1 dan Ke Perempatfinal
Itu artinya, Indonesia dan Korsel memiliki peluang yang sama untuk menang. Sejarah pertemuan, pada laga saat ini, hanyalah teori. Tidak mempengaruhi yang dominan akan menang dari yang selama ini didominasi.
“Sepak bola tidak dimainkan di atas kertas, tetapi dimainkan di lapangan. Permainan ini bukan matematika dan dalam sepak bola, dua tambah dua sangat jarang sama dengan empat – biasanya tiga atau lima,” ujar Leo Beenhakker, mantan pelatih Timnas Belanda.
Kini, Indonesia, harus mendorong rasa percaya diri para pemain muda Indonesia, tanpa harus diremehkan untuk melahirkan sejarah besar di sepak bola khususnya di Asia. “Pemain muda membutuhkan kebebasan berekspresi untuk berkembang menjadi pemain kreatif. Mereka harus didorong untuk mencoba keterampilan tanpa takut terjatuh.” tutur Arsene Wenger, manajer terlama dan tersukses dalam sejarah Arsenal FC.
Pertarungan Pelatih
“Termasuk pemainnya, persiapannya. Saya kira untuk komposisi yang sekarang sudah sangat baik. Ini tinggal dukungan dari warga, doa dari para pecinta sepak bola,” tutur Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo dan Wakil Presiden Terpilih Indonesia.
Orang Indonesia dan Korea Selatan, sangat menanti laga itu. Ini akan menjadi adu pintar dari dua orang yang sama-sama pernah membesut Timnas Korea Selatan: Hwang Sunhong (Korsel) dan Shin Tae-jong (Indonesia).
Diakui, sosok pelatih sementara –tim senior dan U-23– Korea Selatan, Hwang Sunhong memiliki reputasi seperti dikatakan Ketua Komite Penguatan Tim Nasional KFA, Chung Haesoung saat menetapkan Whang sebagai pelatih sementara pada 27 Februari 2024.
“Hwang membuktikan kemampuannya dengan memenangkan Asian Games, dan juga memiliki pengalaman yang kaya di kompetisi internasional serta tim Asia lainnya,” ujarnya.
Hwang terpilih sebagai manajer tim U-23 Korea Selatan pada September 2021, tetapi membuat khawatir banyak warga Korea karena hasil buruknya di Seoul dan Daejeon. Ia kembali kesulitan membawa hasil sukses dengan tersingkir di perempat final Piala Asia AFC U-23 2022 setelah kalah 3-0 dari Jepang. Setelah itu, ia memenangkan seluruh tujuh pertandingan Asian Games 2022 dan KFA memberikan kesempatan untuk merehabilitasi dirinya. Di final, Korsel menang 2-1 dari Jepang.
Tapi, rekor pelatih Shin Tae-jong, di Korea Selatan, tidak kalah baik dibanding Hwang. Setelah Shin meninggalkan tim senior Korea Selatan, Stielike mencatatkan hasil buruk di kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 dan akhirnya dipecat oleh Asosiasi Sepak Bola Korea. Pada 4 Juli 2017, Shin menjadi manajer tim senior menggantikan Stielike. Pada bulan Desember, ia memenangkan Kejuaraan Sepak Bola E-1 EAFF 2017 [kejuaraan sepak bola dari Asia Timur] yang diikuti China, Jepang, Taipei, Korea Utara, Guam, Hong Kong, Makau, Mongolia, dan Northern Mariana Islands. Di final, Korsel mengalahkan musuh bebuyutannya Jepang di pertandingan terakhir 4-1.
Meski dua kali bermain imbang tanpa gol, Korea Selatan di bawah asuhan Shin juga berhasil lolos ke Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia. Mereka tergabung di grup yang sama melawan Swedia, Meksiko, dan juara bertahan Jerman. Korea Selatan kalah 0-1 dari Swedia dan 1-2 dari Meksiko, tetapi mengejutkan semua orang dengan mengalahkan Jerman 2-0.
- Posisi Shin Tae-Yong di Ujung Tanduk? “Saya Puas Dengan Shin…” kata Erick Thohir
- Piala Asia U-23 2024: Kubu Indonesia Optimistis Gapai Target
- Prediksi Line-Up Korsel
1 | Kim Jeong-Hoon | Kiper |
2 | Cho Hyun-Taek | Bek |
3 | Hwang Jae-Won | Bek |
4 | Seo Myung-Guan 49‘ | Bek |
5 | Byeon Jun-Soo 90+5‘ | Bek |
6 | Lee Young-Jun 34‘69‘90+2‘ | Depan |
13 | Paik Sang-Hoon 60‘ | Tengah |
14 | Kang Sang-Yoon | Tengah |
17 | Eom Ji-Sung 90+2‘ | Tengah |
18 | Kang Seong-Jin 60‘ | Tengah |
19 | Kim Min-Woo |
- Prediksi Line-Up Indonesia
21 | Ernando Ari | Kiper |
5 | R. Ridho | Bek |
6 | I. Jenner | Tengah |
7 | M. Ferdinan | Tengah |
8 | W. Sulaeman | Tengah |
10 | J. Hubner | Bek |
11 | R. Struick | Depan |
12 | P. Arhan | Tengah |
14 | F. Rahman | Tengah |
3 | M.Ferrari | Bek |
19 | J Sroyer | Tengah |