TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Indonesia vs Australia di Piala Asia 2023? Jejak sejarah sepak bola Indonesia dan Australia, mungkin, berpijak dari masa yang sama. Jauh sebelum Piala Dunia 1 pada 1930 berlangsung di Uruguay, yang akhirnya menjadi juara.
Boleh jadi, beranjak dari catatan pertandingan pertama yang melibatkan Indonesia –saat itu masih tim Hindia Belanda– adalah pertandingan melawan timnas Singapura pada 28 Maret 1921. Pertandingan dimainkan di Batavia dan Hindia Belanda menang dengan skor akhir 1-0.
Sementara itu, tim nasional Australia pertama dibentuk pada tahun 1922 untuk tur ke Selandia Baru, yang mencakup dua kekalahan dan sekali seri.
Namun, kini, langkah Indonesia ke level tertinggi –sebutlah Piala Dunia FIFA– jauh tertinggal dari Australia. Ukurannya, tidak usaha macam-macam, yakni tampil di Piala Dunia FIFA. Australia tampil tujuh kali (1974, 2006, 2010, 2014, 2018, 2022), sedangkan Indonesia belum sekalipun, meski pernah dicatat sekali saat tampil di Piala Dunia 1938 dengan nama Hindia Belanda.
BACA JUGA
- Jadwal Lengkap 16 Besar Piala Asia 2023, Indonesia vs Australia Minggu (28/1), Pemain Loncat Usai Nobar
- Piala Asia 2023: Oman vs Kyrgyzstan 1-1, Indonesia Ke 16 Besar
Di Piala Asia, Australia yang bergabung ke dalam AFC pada 2005, sudah lima kali tampil di putaran final Piala Asia (2007, 2011, 2015, 2019, 2023), sedangkan Indonesia lima kali (1996, 2000, 2004, 2007, 2023).
Kinerja Di Piala Asia
Australia
Tahun | Prestasi |
2007 | Perempat Final |
2011 | Runner up |
2015 | Juara |
2019 | Perempat Final |
2023 | Masih berlangsung |
Indonesia
Tahun | Prestasi |
1996 | Penyisihan Grup |
2000 | Penyisihan Grup |
2004 | Penyisihan Grup |
2007 | Penyisihan Grup |
2023 | Masih Berlnagsung |
Kini kedua tim –Indonesia dan Australia– akan bertemu di babak 16 besar Piala Asia 2923. Indonesia memastikan tiket ke babak 16 besar Piala Asia 2024 melalui posisi ketiga terbaik bersama dengan tiga negara lainnya.
Pagiiii, we made HISTORY!! So proud of this team, so proud of Indonesia 🇮🇩❤️ Let’s go round of 16 @afcasiancup !! Terima kasih untuk support 🙏🏼 #kitagaruda #asiacup2023 pic.twitter.com/bSxiivCXHV
— Sandy Walsh (@SandyWalsh_) January 26, 2024
Ini untuk pertama kalinya sepanjang sejarah skuat ‘Merah Putih’ bisa melenggang ke babak 16 besar sepanjang keikutsertaan di Piala Asia. Di babak 16 besar, Indonesia akan menantang Australia, Minggu (28/1) di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar.
Ini akan menjadi pertemuan internasional ‘A’ ke-16 antar kedua tim dan pertemuan pertama sejak 2010.
Pertemuan terakhir antara Socceroos dan Garuda itu adalah kualifikasi Piala Asia pada tanggal 3 Maret 2010 di Stadion Suncorp Brisbane. Sebuah gol dari asisten pelatih Adelaide United saat ini Mark Milligan menjadi pembeda dalam kemenangan 1-0 bagi tim Australia.
Itu adalah salah satu dari 14 kemenangan Socceroos dari 18 pertandingan antara kedua negara sejak 17 November 1967. Satu-satunya kemenangan Indonesia atas Socceroos adalah kemenangan 1-0 pada laga kualifikasi Piala Dunia 30 Agustus 1981 di Surabaya.
News.co.au menggambarkan meski kalah dua kali dari tiga pertandingan grup Piala Asia, Indonesia lolos ke babak 16 besar sebagai tim peringkat terendah dari empat tim peringkat ketiga grup yang bisa mencapai babak sistem gugur turnamen yang berbasis di Qatar.
Merah Putih Diremehkan
Di atas kertas, Socceroos – peringkat 25 dunia – seharusnya tidak mengalami banyak kesulitan menghadapi Merah Putih, yang peringkat FIFA-nya berada di peringkat 146, di Stadion Jassim bin Hamad.
BACA JUGA
- Piala Asia 2023: Indonesia Resah Tunggu Hasil Oman vs Kyrgyzstan
- Piala Asia 2023: Bahrain vs Jordania 1-0, Korsel vs Malaysia 3-3
Namun, key defender Harry Souttar Souttar mengatakan hasil di babak grup turnamen, termasuk kekalahan Jepang dan dua kali ditahan imbang Korea Selatan, membuktikan standar sepak bola Asia meningkat secara keseluruhan.
“Ada banyak rasa tidak hormat terhadap sepak bola Asia dari belahan dunia lain, (dan) dari orang-orang tertentu juga,” katanya. “Saya rasa tidak banyak orang yang memberikan pujian yang layak mereka terima kepada tim-tim dari Asia. Anda hanya perlu melihat hasil di babak grup dan di mana tim-tim tertentu selesai di babak grup.”
Di akun twitternya, @harryjsouttar menguraikan: “Beberapa area perbaikan yang menjadi fokus timnya menjelang pertandingan sistem gugur dengan Indonesia pada Minggu malam (AEDT).”