TENTANGKITA.CO– Sebagai bentuk dukungan moril yang mendalam kepada Palestina, para suporyer dalam U-17 nanti diperbolehkan mengibarkan bendera Palestina. Toleransi kemanusiaan ini diharapkan bisa segera menghentikan peperangan antara Israel dan Palestina yang telah menewaskan puluhan ribu korban sipil tak berdosa termasuk perempuan dan anak anak.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menuturkan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan FIFA. Dari FIFA imbuhnya memperbolehkan berkibarnya bendera Palestina dalam kompetisi di bawah naungan FIFA.
Menurutnya, FIFA tak mempermasalahkan adanya pengibaran bendera Palestina sebagai bentuk simbol dukungan atas kemanusiaan dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM).
“FIFA menghargai kebebasan berekspresi. Apalagi pada perlindungan HAM dan kemanusiaan. Ini terutama dalam konteks pengibaran bendera Palestina. Jadi PSSI dalam hal ini menegaskan tidak ada pelarangan apalagi sanksi,” ujar Erick Thohir seperti dilansir dari laman PSSI pada Kamis 8 November 2023.
BACA JUGA:Terbaru, Berikut UMP Tahun Depan di Makassar dan UMP 2024 23 Kawasan Lain di Sulsel
Dalam kesempatan yang sama Erick juga menjelaskan perihal sanksi dari Komite Disiplin PSSI kepada Persiraja Banda Aceh yakni karena adanya pitch invasion, bukan bendera Palestina
“Jadi tegas yang terjadi di Persiraja bukan karena ada suporter mengibarkan bendera Palestina tapi soal suporter yang melakukan pitch invasion yang hal itu tidak diperkenankan. Apalagi kita sangat ketat menerapkan standar keamanan di lapangan seusai peristiwa Kanjuruhan,” katanya.
Senada dengan hal itu, Ketua Komite Hukum PSSI Ahmad Riyadh tak melarang pengibaran bendera Palestina. Justru ia mempersilakan suporter untuk menyemarakkan solidaritasnya di tribun stadion.
Namun ditegaskannya kepada para suporter untuk tidak memaksa atau menyerbu masuk lapangan dikarenakan melanggar peraturan dan keselamatan.
BACA JUGA:Anak Anak Gaza Palestina Gelar Konferensi Pers, Minta Dunia Lindungi Mereka
“Perlu digarisbawahi bahwa setiap bentuk pitch invasion itu dilarang. Apalagi saat ini kita sedang melakukan transformasi setelah tragedi Kanjuruhan di mana disiplin soal kode keamanan dan keselamatan adalah hal yang mutlak. Karena itu penonton menyerbu masuk ke lapangan tidak diperkenankan,” ucap Riyadh.
“Soal komitmen PSSI pada Palestina tak perlu diragukan. Seperti yang diucapkan oleh Ketum PSSI, kandang Indonesia adalah kandang Palestina juga!” tandasnya.