TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan Ketua Umum Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih terseok-seok untuk urusan suara dalam real count Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR 2024.
Berdasarkan hitung suara atau real count di saluran resmi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pemilu2024.kpu.go.id milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa 20 Februari sampai dengan pukul 11.00, suara PSI masih di angka 2,51 persen.
Padahal syarat untuk partai politik untuk bisa memiliki wakil di DPR adalah memperoleh 4 persen suara.
Suara yang masuk ke laman KPU saat ini berasal dari 478.878 tempat pemungutan suara (TPS) atau 58,17 persen dari total 823.236 TPS di seluruh Indonesia.
Keadaan berbeda di Pileg DPRD DKI di mana PSI menempati urutan keempat perolehan suara sementara di KPU. PSI sudah mengantongi 120.039 suara atau setara dengan 7,59 persen.
Untuk kursi DPRD DKI, posisi PSI berada di bawah perolehan sementara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebanyak 229.026 suara (14,5 persen), Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan 190.645 suara (12,06 persen) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sebanyak 167.959 suara setara dengan 10,62 persen.
Pada Pemilu 2019, PSI yang mengklaim sebagai partai anak muda gagal melenggang ke Senayan. Akan tetapi, partai ini memiliki wakil di beberapa DPRD.
BACA JUGA: PDI Perjuangan Menang Pemilu 2024, Tapi Perolehan Suara Puan Maharani Merosot Jauh
SERVER KPU
Sementara itu, KPU memastikan tidak ada data Pemilu 2024 dan termasuk data Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang disimpan di luar negeri dan server berada di Indonesia.
“Seluruh data Sirekap diproses dan disimpan dalam pusat data yang berada di Indonesia, sesuai dengan regulasi dan peraturan perundang-undangan,” ungkap Komisioner KPU, Betty Epsilon Idroos, pada Senin 19 Februari 2024 seperti dilansir pmjnews.com.
Betty menjelaskan bahwa KPU menggunakan CDN (Content Delivery Network). Penggunaan itu untuk memenuhi kebutuhan cloud server dengan skalabilitas tinggi dan sistem keamanan yang mumpuni.
“Untuk mengelola traffic yang tinggi, KPU mengimplementasikan CDN yang berfungsi sebagai loket-loket yang tersebar secara global di seluruh belahan dunia,” tuturnya.
Menurut Betty, Sirekap telah melalui proses evaluasi dari lembaga berwenang dan merupakan data publik. Dia menyebut Sirekap merupakan sistem berskala besar dengan kerumitan komputasi yang tinggi.
“Jadi dengan penerapan CDN, publik dapat mengakses portal publikasi Sirekap yang akan diarahkan ke CDN sehingga website akan memiliki kinerja lebih cepat via jaringan yang dimaksud,” ungkapnya.