TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Para calon presiden (capres) dalam Pilpres 2024 saling mengeksplorasi masalah yang dianggap menjadi kelemahan lawan dan mempertahankan argumentasi dalam debat capres pertama Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12).
Calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto mendapat serangan pertanyaan soal dugaan pelanggaran hak asasi manusia, Anies Baswedan mendapatkan pertanyaan soal polusi di Jakarta dan Ganjar Pranowo diserang soal distribusi pupuk untuk petani.
Serangan soal HAM dilemparkan Ganjar Pranowo, calon presiden dari PDIP, PPP, Hanura dan Partai Perindo dengan mempertanyakan tentang pelanggaran HAM dan rekomendasi DPR pada 2009 tentang kasus penghilangan paksa para aktivis 1998.
Ganjar mengawali pertanyaanya dengan menjelaskan tentang adanya kasus pelanggaran HAM berat mulai dari peristiwa 65, penembakan Talangsari, penghilangan paksa hingga kasus Wamena, Papua.
Ganjar juga mengungkapkan bahwa DPR pada 2009 sudah memberi rekomendari untuk membentuk pengadilan HAM adhoc, menemukan 13 korban penghilangan paksa, memberikan kompensasi dan pemulihan hingga meratifikasi konvensi anti penghilangan paksa.
“Kalau bapak ada di situ apakah akan membuat pengadilan HAM dan membereskan rekomendasi DPR? Di luar sana banyak ibu-ibu yang menunggu, apakah bapak bisa membantu menemukan di mana kubur (para korban) yang hilang, agar mereka bisa berziarah,” ujar Ganjar pada Prabowo.
Prabowo membalas bahwa rekomendasi DPR pada 2009 itu seharusnya ditanyakan pada wakil presiden yang menjabat saat itu yaitu Megawati Soekarno, yang merupakan ketua umum PDIP.
“Saya sudah saya sudah menjawab berkali-kali, kali tiap 5 tahun kalau polling saya naik, maka ditanya soal itu,” ujar Prabowo.
Prabowo diberhentikan dari karir militernya setelah menjalani disang Dewan Kehormatan Perwira (DKP) atas dugaan keterlibatan pelanggaran HAM dalam kasus penculikan dan penghilangan paksa aktivis pro-demokrasi antara tahun 1997-1998.
Sebaliknya, Prabowo malah mengakui sebagai pembela HAM. Buktinya, orang-orang yang dulu ditahan sebagai tahanan politik sekarang menjadi pendukung, ujar dia.
“Saya tegas akan menegakkan HAM. Masalah yang ditanyakan ini agak tendensius. Kenapa yang 13 orang hilang pada saat itu ditanya kepada saya? Itu tendensius,” ujar dia.
“Jadi kalau memang keputusannya mengadakan pengendalian HAM ya kita adakan HAM Enggak ada masalah,” ujar dia.
Polusi Tetap Ada
Pada Anies, Prabowo mempertanyakan soal polusi. Menurut Prabowo saat Anies menjadi gubernur, sering sekali indeks polusi di Jakarta menunjukkan angka tertinggi di dunia.
Padahal seharusnya dengan anggaran lebih dari Rp80 triliun, sebagai gubernur Anies bisa melakukan banyak langkah untuk mengatasi masalah polusi.
“Sebagai gubernur dengan anggaran Rp80 triliun, Pak Anies tidak banyak melakukan sesuatu yang berarti untuk mengatasi polusi,” ujar dia.
Anies menanggapi bahwa data Prabowo soal polusi di Jakarta tidak akurat. Menurut dia masalah polusi udara bukan hanya bersumber dari dalam kota, namun juga daerah lain yaitu pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berada di sekitar Jakarta.
“Kami pasang alat pemantau polusi udara, bila masalah polusi udara itu bersumber dari dalam kota Jakarta maka hari ini besok Minggu depan konsisten selalu akan kotor. Tapi ini ada masa udara di Jakarta bersih,” ujar dia.
Polusi di Jakarta menurut Anies terjadi saat angin berhembus membawa polutan dari pembangkit listrik. Jika angin bergerak ke arah lain, misalnya Lampung, maka jakarta akan bersih.
Prabowo menanggapi jawaban Anies dengan santai.
“Ya susah kalau kita menyalahkan angin. Saya bertanya, dengan anggaran segitu besar langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk dengan riil dalam 5 tahun mengurangi polusi,” ujar Prabowo.
Rakyat Jakarta, menurut dia banyak yang mengalami sakit pernafasan.
“Jadi saya kira kalau kita dengan gampang menyalahkan angin hujan dan sebagainya ya mungkin tidak perlu ada pemerintahan,” lanjut Prabowo.
Debat Seru
Pengamat politik Hendri Satrio mengatakan debat berjalan seru. Menurut dia capres Anies Baswedan berhasil mencitrakan diri sebagai sosok yang membawa ide perubahan, dengan menarik garis tegas “bukan bagian pemerintah”.
Penampilan Prabowo menurut dia tidak sebaik debat capres pada Pilpres 2014 maupun 2019. Saat itu, Prabowo gagasan besar, penuh kritik tajam dan visioner. Sedangkan Ganjar Pranowo tampil sebagai calon paling sabar.
“Debat ini membuat publik menunggu untuk debat selanjutnya, yaitu yang menghadirkan para calon wakil presiden,” ujar dia.
Demikian keseruan debat capres pertama KPU, semoga membuat demokrasi di Indonesia bisa lebih baik.