Jumat, 22 November 2024

Jaringan Jual Beli Ginjal Bekasi – Kamboja: Transplantasi Berlangsung di RS Militer Phnom Penh

Anggota polisi Aipda M turut terlibat dalam kasus TPPO jual beli ginjal di Bekasi dengan membantu para tersangka sindikat tindak pidana itu untuk menghilangkan jejak setelah kasusnya terbongkar.

Hot News

TENTANGKITA.CO – Jaringan jual beli ginjal Bekasi – Kamboja melakukan transplantasi organ tubuh dari korban kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Rumah Sakit Preah Ket Mealea.

Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Hengki Haryadi, RS Preah Ket Mealea tempat proses transplantasi korban jual beli ginjal Bekasi – Kamboja itu merupakan rumah sakit militer yang berada di Ibu Kota Kamboja, Phnom Penh.

“Iya, RS militer di Phnom Penh,” ujar Hengki dalam keterangannya seperti dilansir pmjnews.com pada Sabtu 22 Juli 2023.

BACA JUGA: Tanggal Pasti Pencairan KJP Tahap Agustus 2023, Ini Rincian Nominal yang Diterima Siswa

Dengan status RS militer itu, tim gabungan Divisi Hubungan Internasional (Divhubnet) Polri dan Polda Metrio Jaya mengalami kesulitan mengusut TPPO jual beli ginjal jaringan Bekasi – Kamboja.

“Kami bentuk tim dengan Kadivhubinter, Bareskrim Polri, bagaimana misi kita pertama menyelamatkan agar tidak terjadi transplantasi itu. Mencegah,” kata Kombes Hengki Haryadi.

Sementara itu, tersangka dan juga koordinator TPPO jual beli ginjal Hamim, mengaku dirinya berbohong kepada keluarga dan istri tentang pekerjaannya.

Hanim mengatakan bahwa dirinya menyampaikan kepada istrinya bahwa dia bekerja sebagai kuli proyek di Kamboja.

“Dalih saya ngomong ke istri kerja proyek,” ujar Hanim di Polda Metro Jaya pada Jumat 21 Juli 2023.

Hanim juga mengaku pernah mendonorkan ginjal untuk menutup utang orang tua dan perihal ketiadaan tempat tinggal.

BACA JUGA: Dana KLJ, KAJ, KPDJ, dan KPARJ 2023 Akan Cair, VERIFIKASI Selesai, Tunggu SK Gubernur

“Saya donor ginjal untuk keluarga, terhimpit hutang orang tua sama kan posisi orang tua tidak punya rumah, jadi numpang di orang lain, uang donor dibeliin rumah,” kata dia.

Kini Hanim yang beralih menjadi perekrut maupun koordinator ditangkap Polda Metro Jaya bersama dengan 11 tersangka lain. “Keluarga tau kerja begini pas saya tertangkap.”

Pada kesempatan terpisah, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengaku akan menindak tegas oknum polisi yang terlibat kasus TPPO dan sindikat pelaku tindak pidana itu.

“Semua kami proses, baik sindikatnya maupun oknum Polrinya sendiri kita proses. Kita proses pidana, kalau masalah itu kita enggak pernah ragu-ragu,” ujar Sigit dalam keterangannya dikutip Sabtu 22 Juli 2023.

BACA JUGA: Soal Al Zaytun Terima Dana Dari BJ Habibie: Panji Gumilang dan Mahfud MD Tak Jadi ‘Tempur’ di Pengadilan

Sebelumnya, anggota polisi Aipda M turut terlibat dalam kasus TPPO jual beli ginjal di Bekasi dengan membantu para tersangka sindikat tindak pidana itu untuk menghilangkan jejak setelah kasusnya terbongkar.

Aipda M sendiri mengaku tidak mengenal para tersangka TPPO. Oknum polisi itu hanya dihubungkan dengan para tersangka melalui sopir taksi online untuk membantu menghilangkan jejak.

Atas perannya itu, Aipda M diberi uang sekitar Rp 612 juta. “Ada oknum Polri yang saat itu dimintain tolong oleh sindikat untuk minta perlindungan dengan harapan kasusnya dihentikan. Namun semua kami proses, baik sindikatnya maupun oknum Polrinya,” kata Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Dunia FIFA 2026: Ini Syarat Indonesia Lolos

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Peluang Indonesia menjadi  satu dari dua negara di Grup C yang lolos  dari babak ketiga Kualifikasi...