TENTANGKITA.CO – Menteri BUMN semasa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Dahlan Iskan, termasuk tokoh yang memberikan apresiasi tinggi terhadap keberadaan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun dan pimpinannya, Syaikh Panji Gumilang.
Dahlan Iskan, wartawan senior yang pernah membesarkan grup media Jawa Pos, sempat berkunjung langsung ke Ponpes Al Zaytun dan bertemu Panji Gumilang.
Rasa kekaguman Dahlan Iskan dia sampaikan saat memberikan orasi ilmiah di Wisuda ke-3 Program Sarjana Institut Agama Islam (IAI) Al Aziz tahun 2023 di komplek Ponpes Al Zaytun, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Dahlan Iskan mengaku banyak menemukan hal baru selama kunjungannya ke Ponpes Al Zaytun dan berbincang-bincang dengan Panji Gumilang.
Salah satunya, wartawan senior yang masih menulis sampai sekarang menyebutkan tentang pengalamannya menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan tiga stanza.
“Saya sudah berumur 72 tahun danuntuk pertama kalinya seumur hidup selama 72 Tahun menyanyikan Indonesia Raya dalam 3 Stanza,” kata Dahlan Iskan.
BACA JUGA: Prediksi KJP Bulan Agustus 2023 Kapan Cair: Menanti Hilal dari Disdik DKI dan P4OP
Nama Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang sebenarnya sudah lama didengar oleh Dahlan Iskan. Namun, 23 Mei 2023 lalu menjadi kunjungan perdananya ke kompleks pendidikan tersebut.
“Ini pertama kali bagi saya ke Al Zaitun meskipun namanya sudah lama saya dengar dan saya beruntung sekali bahwa kemarin sore saya diterima oleh Syekh Panji Gumilang. Tidak di kampus ini tetapi di kalangan kapal di Laut Biru,” katanya dalam orasi yang juga dihadiri oleh mantan petinggi militer, Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen.
Dahlan mengaku kaget ketika melihat apa yang sudah dikerjakan Ponpes Al Zaytun di bawah pimpinan Panji Gumilang di galangan kapal tersebut.
Di galangan kapal itu, Dahlan Iskan menyaksikan melihat dua kapal yang praktis sudah selesai dibangun, tinggal diluncurkan
“Salah satunya berukuran 600 ton. Bagi saya itu fenomenal karena ketika menjadi menteri BUMN, saya membangkitkan perusahaan perikanan milik BUMN waktu itu dan problemnya ternyata dijawab oleh Al Zaitun,” katanya.
Dia lantas bercerita pengalamannya semasa menjabat Menteri BUMN yang juga mengurusi badan usaha pelat merah yang membangun kapal.
BACA JUGA: Apa Arti Al Zaytun? Nama Pesantren yang Didirikan Panji Gumilang dan Dianggap Nyeleneh
Sepengetahuan Dahlan Iskan, nelayan Indonesia memiliki problem dari masa ke masa yakni tidak bisa lama-lama berada di laut. Kapal nelayan Indonesia paling hanya mampu melaut maksimal untuk 5 hari dan setelah itu mereka harus kembali ke pelabuhan.
“Karena apa? Pertama kapalnya kecil yang kedua kapal itu tidak dilengkapi dengan prasarana yang bisa mengawetkan ikan sehingga dia harus cepet-cepet ke pelabuhan supaya tidak busuk,” Dahlan Iskan memberikan penjelasan.
Dengan kapal buatan Al Zaytun dengan ukuran 600 ton itu, menurut perhitungan Dahlan Iskan, nelayan bisa melaut sampai dengan 15 hari.
“Berarti (nelayan) akan menghasilkan tangkapan ikan 10 kali lipat dari umumnya nelayan. Karena apa? Karena kapal ini dilengkapi dengan cool storage. Ini mau berapa lama pun di tengah laut tidak masalah dan karena itu Ikannya langsung bisa dibawa ke pusat konsumen yaitu di Jawa,” kata Dahlan Iskan.
BACA JUGA: Dana di Rekening Panji Gumilang yang Diblokir Bisa Garap Pembangunan 2 Kali Wilayah Lampung
Dalam orasinya, Dahlan mengaku belum berkesempatan melihat sektor pertanian dan peternakan yang dikembangkan oleh Panji Gumilang dan Al Zaytun.
“Saya juga pengen tahu nanti mudah-mudahan ada kesempatan bagaimana konsep AL Zaitun karena saya baca dari tulisan Pak Robin (Simanullang) bahwa Al Zaitun adalah miniatur Indonesia yang bisa memproduksi segala macam yang cukup untuk Zaitun sendiri,” tutur Dahlan Iskan.
Dengan rasionalitas seperti itu, Dahlan Iskan mengaku ingin mendalami apakah langkah yang dijalankan Al Zaytun bisa lebih masif dilakukan untuk level Indonesia.
“Nah kalau dalam skala Al Zaitun yang orangnya begitu banyak dan bisa betul-betul swasembada, saya baca dari tulisan Pak Robin maka apakah ini tidak bisa di skill up untuk skala Indonesia? Menurut Syekh Panji (Gumilang) bisa. Rasionalitas seperti inilah yang saya sangat kagumi dari Al Zaitun,” katanya.
Dalam pidatonya, Dahlan Iskan juga banyak bercerita tentang pengalamannya saat menjadi Dirut PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Meski begitu, Dahlan Iskan mengingatkan bahwa apa yang sudah dicapai oleh Al Zaytun dan Panji Gumilang saat ini bisa saja tidak terus bertahan pada masa mendatang.
BACA JUGA: Rekening Panji Gumilang Habis Kalau Penetapan Tersangka Masih Lama, Diambil Puluhan Miliar Tiap Hari
“Apakah Al Zaitun masih akan dianggap hebat terus? Belum tentu,” katanya.
Lantas mantan pimpinan Jawa Pos itu bercerita saat ini banyak sekolah Islam dan Ponpes yang bermutu dengan kualitas yang sudah mampu mengalahkan sekolah Katolik dan Kristen misalnya.
“Tentu prinsip Al Zaitun yang sangat merdeka sampai diucapkan seperti Assalamualaikum saya anggap kemerdekaan ini akan menjadi modal yang sangat besar bagi zaitun untuk step berikutnya lagi,” Dahlan Iskan menutup orasi ilmiahnya yang disambut tepuk tangan.
Untuk mengetahui orasi ilmiah Dahlan Iskan di Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang silakan akses kanal YouTube IAI Al-Zaytun Indonesia (IAI ALAZIS) Official, @IAIALAZISOfficial, atau klik TAUTAN ini.***