Jumat, 22 November 2024

Orasi Ilmiah Berisi Kekaguman Dahlan Iskan Terhadap Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang

Meski begitu, Dahlan Iskan mengingatkan bahwa apa yang sudah dicapai oleh Al Zaytun dan Panji Gumilang saat ini bisa saja tidak terus bertahan pada masa mendatang.

Hot News

TENTANGKITA.CO – Dahlan Iskan, tokoh pers, menyatakan kekagumannya terhadap Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun dan sang pimpinan Syaikh Panji Gumilang.

Dahlan Iskan, Menteri BUMN semasa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyatakan kekagumannya kepada Panji Gumilang dan Ponpes Al Zaytun saat memberikan orasi ilmiah di Wisuda ke-3 Program Sarjana  Institut Agama Islam (IAI) Al Aziz tahun 2023.

Dalam orasi selama sekitar 36 menit itu, Dahlan Iskan tidak hentinya mengagumi apa yang sudah berjalan di Ponpes Al Zaytun dan yang sudah dilakukan Syaikh Panji Gumilang.

Membuka orasinya, Dahlan Iskan mengaku seumur hidupnya baru sekali menyanyikan lagu Indonesia Raya secara lengkap dengan tiga stanza seperti yang rutin berlangsung di Ponpes Al Zaytun.

“Saya sudah berumur 72 tahun danuntuk pertama kalinya seumur hidup selama 72 Tahun menyanyikan Indonesia Raya dalam 3 Stanza,” kata Dahlan Iskan yang membesarkan Jawa Pos, salah satu kelompok media terbesar di Indonesia.

BACA JUGA: Mahfud MD Was-was Penetapan Panji Gumilang Jadi Tersangka Belum Juga Keluar, Duit di Rekening Habis

Dahlan mengaku dirinya baru pertama kali berkunjung ke Ponpes Al Zaytun meski sudah lama mendengar lembaga pendidikan yang dibangun oleh Panji Gumilang.

“Ini pertama kali bagi saya ke Al Zaitun meskipun namanya sudah lama saya dengar dan saya beruntung sekali bahwa kemarin sore saya diterima oleh Syekh Panji Gumilang. Tidak di kampus ini tetapi di kalangan kapal di Laut Biru,” katanya.

Di galangan kapal milik Ponpes Al Zaytun, Dahlan Iskan merasa takjub dengan apa yang dilakukan oleh Panji Gumilang dan lembaga pendidikannya.

“Saya melihat dua kapal yang sudah praktis selesai dibangun tinggal diluncurkan, salah satunya berukuran 600 ton. Bagi saya itu fenomenal karena ketika menjadi menteri BUMN, saya membangkitkan perusahaan perikanan milik BUMN waktu itu dan problemnya ternyata dijawab oleh Al Zaitun,” katanya.

Menurut Dahlan Iskan, problem yang dialami para nelayan adalah mereka tidak bisa lama-lama berada di laut. Kapal nelayan Indonesia paling hanya mampu melaut maksimal untuk 5 hari dan setelah itu mereka harus kembali ke pelabuhan.

“Karena apa? Pertama kapalnya kecil yang kedua kapal itu tidak dilengkapi denganprasarana yang bisa mengawetkan ikan sehingga dia harus cepet-cepet ke pelabuhan supaya tidak busuk,” Dahlan Iskan memberikan penjelasan.

BACA JUGA: KJP Bulan Agustus 2023 Kapan Cair: Prediksinya Tanggal 1 sampai 7 Masuk Rekening Siswa

Dengan kapal buatan Al Zaytun dengan ukuran 600 ton itu, menurut perhitungan Dahlan Iskan, nelayan bisa melaut sampai dengan 15 hari.

“Berarti (nelayan) akan menghasilkan tangkapan ikan 10 kali lipat dari umumnya nelayan. Karena apa? Karena kapal ini dilengkapi dengan cool storage. Ini mau berapa lama pun di tengah laut tidak masalah dan karena itu Ikannya langsung bisa dibawa ke pusat konsumen yaitu di Jawa,” kata Dahlan Iskan.

Dalam orasinya, Dahlan mengaku belum berkesempatan melihat sektor pertanian dan peternakan yang dikembangkan oleh Panji Gumilang dan Al Zaytun.

“Saya juga pengen tahu nanti mudah-mudahan ada kesempatan bagaimana konsep AL Zaitun karena saya baca dari tulisan Pak Robin (Simanullang) bahwa Al Zaitun adalah miniatur Indonesia yang bisa memproduksi segala macam yang cukup untuk Zaitun sendiri,” tutur Dahlan Iskan.

BACA JUGA: Dana di Rekening Panji Gumilang yang Diblokir Bisa Garap Pembangunan 2 Kali Wilayah Lampung

DIKEMBANGKAN LEBIH LUAS

Dengan rasionalitas seperti itu, Dahlan Iskan mengaku ingin mendalami apakah langkah yang dijalankan Al Zaytun bisa lebih masif dilakukan untuk level Indonesia.

“Nah kalau dalam skala Al Zaitun yang orangnya begitu banyak dan bisa betul-betul swasembada, saya baca dari tulisan Pak Robin maka apakah ini tidak bisa di skill up untuk skala Indonesia? Menurut Syekh Panji (Gumilang) bisa. Rasionalitas seperti inilah yang saya sangat kagumi dari Al Zaitun,” katanya.

Dalam pidatonya, Dahlan Iskan juga banyak bercerita tentang pengalamannya saat menjadi Dirut PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Meski begitu, Dahlan Iskan mengingatkan bahwa apa yang sudah dicapai oleh Al Zaytun dan Panji Gumilang saat ini bisa saja tidak terus bertahan pada masa mendatang.

“Apakah Al Zaitun masih akan dianggap hebat terus? Belum tentu,” katanya.

Lantas mantan pimpinan Jawa Pos itu bercerita saat ini banyak sekolah Islam dan Ponpes yang bermutu dengan kualitas yang sudah mampu mengalahkan sekolah Katolik dan Kristen misalnya.

BACA JUGA: Mulai Resah, KLJ Tahap 2 Belum Masuk Rekening Hingga Hari Ini? Ini Kata Dinsos DKI Jakarta

“Tentu prinsip Al Zaitun yang sangat merdeka sampai diucapkan seperti Assalamualaikum saya anggap kemerdekaan ini akan menjadi modal yang sangat besar bagi zaitun untuk step berikutnya lagi,” Dahlan Iskan menutup orasi ilmiahnya yang disambut tepuk tangan.

Untuk mengetahui orasi ilmiah Dahlan Iskan di Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang silakan akses kanal YouTube IAI Al-Zaytun Indonesia (IAI ALAZIS) Official, @IAIALAZISOfficial, atau klik TAUTAN ini.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Dunia FIFA 2026: Ini Syarat Indonesia Lolos

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Peluang Indonesia menjadi  satu dari dua negara di Grup C yang lolos  dari babak ketiga Kualifikasi...