TENTANGKITA.CO – Indonesia tahun depan akan memilih Presiden dan Wakil Presiden. Lantas bagaimana kriteria calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) ideal versi Muhammadiyah, organisasi Islam terbesar kedua Tanah Air?
Kriteria capres dan cawapres ideal versi Muhammadiyah, seperti yang disampaikan oleh Haedar Nashir, Ketua Umum ormas Islam terbesar kedua di Tanah Air itu adalah harus sosok negarawan yang berdiri di atas semua golongan.
“Secara umum calon presiden itu, siapapun yang nanti jadi presiden dan wakil presiden, dia kepala pimpinan eksekutif dan kepala negara. Dalam konteks kepala negara, dia harus menjadi milik semua golongan,” kata Haedar Nashir seusai berdialog dengan pimpinan media massa nasional, Kamis 22 Juni 2023.
Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu, capres dan cawapres ideal adalah mereka yang mengutamakan politik kebangsaan dan kenegarawan ketimbang kepentingan partai politik atau koalisi (parpol) yang mencalonkan.
BACA JUGA: Di Gedung Sate Bandung, Panji Gumilang Beri Salam Bahasa Ibrani ‘Shalom Aleichem’
“Jangan lagi bahwa kalau dari partai politik pendukungnya, maka hanya mengurus urusan yang jadi pendukungnya. Jadi ini penting ke depan,” ungkap Haedar Nashir.
Para capres dan cawapres yang berpeluang menjadi pemimpin negara ini, menurut Haedar Nashir, haruslah berorientasi pada Pancasila, konstitusi UUD 1945, dan cita-cita kenegaraan.
Selain itu, tambah Haedar Nashir, capres dan cawapres tersebut harus mampu menggerakkan kemajuan bagi Indonesi di berbagai sektor.
“Itu harus jadi patokan dan mereka harus menjadi figur dan sekaligus membawa kemajuan Indonesia di tengah persaingan regional dan global yang kemajuan itu bukan saja bersifat pragmatis, ekonomi, politik, demokrasi semata, tapi kemajuan yang bersifat menyeluruh,” ungkap Haedar Nashir seperti dilansir laman Muhammadiyah.
Haedar Nashir memandang Muhammadiyah tidak memberikan kriteria khusus tentang siapa capres dan cawapres ideal tersebut. Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah itu, siapa saja yang berjiwa negarawan dan lebih menempatkan kepentingan semua golongan di atas kepentingan kelompok layak menjadi calon pemimpin bangsa ini.
“Kita tidak ingin masuk pada kriteria, tapi pesan moral yang besar adalah kata kuncinya harus menjadi negarawan. Boleh dalam kontestasi politik mereka menjadi politisi tapi begitu terpilih, dia harus jadi negarawan. Tapi untuk jadi negarawan kan harus dimulai dari sekarang,” katanya.
Menjelang kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, tiga nama sudah disebut sebagai bakal calon presiden (bacapres) yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.