TENTANGKITA.CO — Mayoritas masyarakat yang menjadi responden survei Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) menginginkan sosok capres pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang yang bisa lanjutkan program pemerintahan Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo .
Dari responden sebanyak 925 responden, 57 persen di antaranya ingin capres mengusung narasi sebagai keberlanjutan dari program pemerintahan saat ini. Hanya 33 persen responden pemilih kritis menginginkan capres mengubah program Jokowi.
“Ada 57 persen ingin capres yang bisa melanjutkan program pemerintahan sekarang. Jumlahnya lebih banyak dibanding yang menginginkan capres yang akan mengubah program Presiden Jokowi,” kata Deni seperti dipantau di Jakarta, Selasa.
SMRC mendefinisikan pemilih kritis sebagai pemilih yang memiliki telepon genggam, sehingga dinilai lebih memiliki akses ke sumber informasi sosial dan politik serta kritis menilai berbagai persoalan.
Survei ini itu dilakukan dua kali, yakni pada 25-28 April 2023 dan 2-5 Mei 2023. Hasilnya menurut SMRC sangat konsisten, yaitu publik ingin capres yang lanjutkan program Presiden Jokowi.
Hasil survei 25-28 April diketahui sebanyak 59 persen responden pemilih kritis ingin sosok capres yang bisa melanjutkan program Jokowi, sedangkan 33 persen responden ingin capres mengubah program dan 8 persen responden lainnya tidak menjawab atau tidak tahu.
Pilihan publik pada capres yang melanjutkan program pemerintahan Presiden Jokowi berhubungan dengan tingkat kepuasan publik. Menurut dia masyarakat yang puas dengan kinerja Jokowi cenderung menginginkan capres yang bisa melanjutkan program, begitu pula sebaliknya.
Selanjutnya, dari survei kedua pada 2-5 Mei 2023, terdapat 78,8 persen responden pemilih kritis yang merasa puas dengan kinerja Jokowi; sedangkan 18,1 persen responden lain merasa tidak puas dan 3,1 persen sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.
“Sehingga, ini menghasilkan nilai elektoral bagi calon yang mengusung tema keberlanjutan dibanding calon yang mengusung tema perubahan,” ujar Deni.
Pemilihan sampel dalam survei SMRC dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Margin of error survei diperkirakan sekitar 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Pendaftaran bakal capres dan cawapres dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023. Berdasarkan UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu), pasangan capres dan cawapres diusulkan oleh parpol yang memiliki paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR. Capres juga bisa diusung oleh parpol yang memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Dengan demikian, pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus didukung oleh parpol atau gabungan parpol yang memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.