TENTANGKITa.CO – Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Rasyid Baswedan menghadiri dan didaulat mewakili keluarga besar Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid dalam haul wali yang lebih terkenal dengan sebutan Habib Sholeh Tanggul.
Haul Habib Sholeh Tanggul berlangsung kemarin, Minggu 7 Mei 2023, di Jember, Jawa Timur. Anies Baswedan menceritakan peristiwa itu melalui akun media sosialnya.
“Pagi tadi menghadiri Haul Akbar Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid di Tanggul, Jember, Jawa Timur,” tulis Anies Baswedan.
Bacapres yang diusung oleh tiga partai yakni Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Demokrat (PD), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengaku merasa terhormat ketika mendapat kesempatan untuk memberikan sambutan mewakili keluarga besar Habib Sholeh Tanggul.
BACA JUGA: Ini Sebab Kenapa KJP Bulan Mei 2023 Belum Juga Cair!
“Sebuah kehormatan untuk mewakili keluarga besar Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid memberikan sambutan selamat datang kepada para jamaah yang hadir hari ini,” kata Anies Baswedan.
Di mata Anies Baswedan yang juga memiliki darah Arab, Habib Sholeh Tanggul telah memberikan teladan lewat perjuangan dakwahnya.
“Hari ini, kita terundang untuk meneladani perjuangan dakwahnya. Kita sering mendengar kesaksian luar biasa tentang Habib Sholeh, doanya makbul, kedermawanannya masyhur,” ungkap Anies Baswedan.
Menurut Anies, Habib Sholeh Tanggul juga memiliki ilmu sastra yang tinggi. “Demikian juga ilmunya, sastranya yang berlimpah yang menggambarkan kemampuan mewujudkan apa dalam pikiran dan batin menjadi kalimat-kalimat yang luar biasa.”
Selain itu, tambah Anies Baswedan, Habib Sholeh Tanggul memiliki karomah yang menawarkan solusi persoalan umat.
BACA JUGA: Pola Makan Ini Bisa Cegah Kanker, Perlu Dicoba Nih
“Karomah Habib Sholeh menawarkan solusi bagi setiap persoalan umat. Begitu banyak yang menemui habib membawa masalah, pulang selesai masalah. Insya Allah kita semua yang hadir di haul ini bisa merasakan hal itu,” tambah Anies Baswedan.
Biografi Habib Sholeh Tanggul
Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid adalah uilama besar yang hijrah ke Jawa dari Yaman pada era 1920-an. Habib Sholeh Tanggul yang merupakan keturunan ke-39 Nabi Muhammad kemudian menetap di Jember sampai wafat.
Ulama besar itu diyakini memiliki karomah atau kemampuan suprarasional yang disebut dengan wali dalam pemahaman aliran Islam yang mayoritas di Indonesia.
Habib Sholeh Tanggul diyakini lahir di Yaman pada 1895. Ayahnya adalah ulama bernama Muhsin bin Ahmad al-Hamid dengan julukan al-Bakri al-Hamid. Ibunda Habib Sholeh Tanggul bernama bernama Aisyah yang berasal dari keluar al-‘Abud Ba ‘Umar.
Sedari bocah, Habib Sholeh sudah mempelajari ilmu agama terutama fikih dan juga kemudian tasawwuf langsung dari ayahnya. Beliau juga bejalar Al Qur’ran dari ulama Syekh Said Ba Mudhij, ulama kenamaan Wadi ‘Amd.
Sewaktu berusia 26 tahun, atau pada 1921, Habib Sholeh memutuskan untuk hijrah ke Indonesia bersama Syekh Fadhli Sholeh Salim bin Ahmad al-Asykari. Dalam perjalanannya, ia sempat singgah di Gujarat, India, lalu sampai di Jakarta dan tinggal selama beberapa waktu untuk mengunjungi para ulama.
BACA JUGA: Pendaftaran Rekrutmen Bersama BUMN 2023: Catat, Ini Dokumen yang Dibutuhkan
Setelah itu, saudara sepupunya yang sudah lebih dulu hijrah ke Indonesia, yaitu Habib Muhsin bin Abdullah al-Hamid, meminta Habib Sholeh untuk berkunjung ke rumahnya di Lumajang.
Selama di Lumajang, Habib Sholeh menghabiskan waktunya untuk mempelajari bahasa dan budaya masyarakat setempat, khususnya bahasa Jawa. Selama 12 tahun, Habib Sholeh berkeliling dari satu desa ke desa lainnya sebelum akhirnya memutuskan untuk tinggal di daerah Tanggul, Jember, Jawa Timur.
Belum diketahui secara pasti alasan kepindahannya ke Jember. Akan tetapi, keluarganya meyakini bahwa Habib Sholeh pindah ke sana atas petunjuk Allah SWT.
Habib Sholeh melaksanakan khalwat atau menyepi untuk beribadah selama lebih dari 3 tahun. Habib Sholeh berhenti khalwat atas perintah Habib Abu Bakar bin Muhammad as-Segaf, yang memintanya datang ke Gresik.
Sesampainya di Gresik, Habib Sholeh diberi mandat untuk segera menunaikan ibadah haji ke Mekkah. Sepulangnya dari berhaji, Habib Sholeh mulai berdakwah dan mendirikan mushala di kediamannya.
BACA JUGA: KJP Mei 2023 Kapan Cair: Masih Tunggu Keputusan Gubernur DKI
Beberapa tahun kemudian, ia mendapat hadiah berupa sebidang tanah dari pengusaha setempat bernama Haji Abdur Rasyid. Habib Sholeh membangun masjid di atas tanah tersebut yang dinamai Masjid Riyadus Shalihin, yang kemudian diwakafkan.
Karomah Habib Sholeh Tanggul
Habib Sholeh merupakan ulama dari kalangan alawiyyin atau keturunan Nabi Muhammad yang dianugerahi karomah oleh Allah SWT. Bahkan karomahnya tidak terhitung.
Salah satunya adalah, seperti dilansir kompas.com, Habib Sholeh Tanggul pernah menyingkirkan wabah mematikan di sebuah desa. Konon, wabah tersebut hilang setelah orang-orang desa meminum air danau yang telah dicelupkan sebuah kertas yang berisi tulisan Habib.
Habib Sholeh Tanggul juga memiliki sumur keramat di Lumajang yang dipercaya dapat menyembuhkan segala penyakit.
Selain itu, ada pula riwayat yang menyatakan bahwa Habib Sholeh pernah bertemu dengan Nabi Khidir dalam wujud seorang pengemis.
Sejak itu, kediaman Habib Sholeh tidak pernah sepi dikunjungi oleh orang yang ingin bersilaturahmi dan meminta doa. Bahkan banyak tokoh di Indonesia dan dari beberapa negara yang tercatat pernah mengunjunginya.
Habib Sholeh Tanggul meninggal pada 8 Syawal 1396 H atau 1976 M, di usia 81 tahun. Jasad Habib Sholeh Tanggul dimakamkan keesokan harinya di kompleks Masjid Riyadhus Sholihin Tanggul, Jember.