TENTANGKITA.CO – Dua ‘musuh bebuyutan’ di media sosial yakni akun @kurawa a.k.a Rudi Valinka vs Geisz Chalifa terus berseteru dan saling melempar ledekan.
Di sudut merah, akun @kurawa a.k.a Rudi Valinka selama ini dikenal sebagai pendukung garis keras Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan juga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sementara itu, di sudut biru ada Geisz Chalifah yang terkenal sebagai pendukung fanatik Anies Baswedan yang baru saja lengser dari jabatan Gubernur DKI Jakarta.
Adalah pelantikan Heru Budi Hartono sebagai Penjabat Gubernur DKI yang memantik saling serang antara keduanya. Bermula ketika @kurawa a.k.a Rudi Valinka berkicau di Twitter.
“1st Strike dari Heru kepada Firaun Pensiun… Pak heru titip pesan Ancol dan beberapa BUMD tolong di benahi masih banyak orang2 titipan disana yg cuma bisa Ngomong aja Nihil kerjaan. Terutama Tuyul Ancol yg sering koar2 di Medsos.. jadiin pengangguran lagi pak.”
BACA JUGA: Gagal Ginjal Akut pada Anak: Sudah 99 Orang Balita Meninggal Akibat Zat Kimia Berbahaya
Meski @kurawa a.k.a Rudi Valinka tidak menyebut langsung siapa yang dia sindir, Geisz Chalifah seperti menanggapi kicauan itu lewat postingannya di akun Twitter, @GeiszChalifah,
“Jabatan cuma amanah, Lebih dari 30 Karyawan Ancol menulis & menjadikan sebuah buku, yang bercerita kesaksian mereka selama saya berada di Ancol.
Kapanpun dicukupkan sy sudah sangat siap. Gue bukan pecundang spt Rudi Valinka.”
Tak cukup di Twitter, Geisz Chalifah yang masih menjabat komisaris di salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) DKI juga berceloteh di Instagram-nya, @geisz_chalifah.
“Saya tidak Perlu menjawab Buzzer Pecundang spt Rudi Valinka. Salah satu karyawan bahkan mantan ketua serikat pekerja sudah menjawabnya.
Para karyawan Ancol yg merasakan langsung apa yg saya lakukan bahkan lebih dari 30 orang telah menulis buku dari kesaksian mrk sendiri. Politik kebencian dijawab oleh data dan fakta.
Ini adalah Buku yang ditulis oleh lebih dari 30 karyawan Ancol dari mulai penjaga Gerbang sampai dgn Dirut.
Bagi Rudi Valinka jabatan bisa jadi sebagai penyembahan dan dia perlu beking untuk melawan saya dalam adu argument, hingga perlu mengadu ke Ke PLT Gubernur. Pecundang mmg spt itu.
Krn mental mereka memang tak siap bertarung adu gagasan maupun argument.
Dari masa lalu saya sudah selesai dgn diri sendiri, bisnis yang saya geluti (Properti) ga memerlukan tambahan apapun untuk hidup lebih dari cukup, bukan “Gembel” spt mereka.
Kapanpun amanah ini dicukupkan saya sudah sangat siap.”
Dalam unggahannya di Twitter dan Instagram tersebut,Geisz Chalifah juga memajang buku berjudul Gara Gara Geisz (Kesaksian Insan Ancol).
BACA JUGA: KJP Bulan November 2022 Kapan Cair: Ini Instruksi Pj Gubernur Heru Soal KJP
Polemik tidak berhenti sampai situ. Akun @kurawa a.k.a Rudi Valinka kembali berceloteh di Twitter sambil memuat tangkapan gambar omongan Geisz Chalifa di Instagram. Meski no mention, jelas cuitan @kurawa ditujukan kepada pembela Anies Baswedan garis keras itu.
“Baca Keresahan Komisaris “Tuyul Ancol” pagi ini bikin gue ngakak abis, walau kasihan juga sih dia lg deg2an tiap menit mau dipecat.
((Saya Tidak Perlu Menjawab)) diawal tulisannya. Tapi anehnya dia jawab panjang banget..gue yakin dia tulis ini pasti lagi tremor tangannya.”
Sepertinya perang kata-kata antara @kurawa a.k.a Rudi Valinka vs Geisz Chalifa bakal terus berlanjut selama kepemimpinan Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta.
Di situs resmi PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk disebutkan Geisz tercatat sebagai komisaris perseoran sejak tahun 2018. Kemudian orang dekat Anies Baswedan ini kembali ditunjuk sebagai perseroan pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tahun 2019.
Geis Chalifah memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Universitas Jayabaya, Jakarta pada tahun 1987. Dia aktif dan pernah terlibat di berbagai organisasi diantaranya sebagai: Ketua Lembaga Seni dan Budaya MN KAHMI (2018 – 2021), Produser Jakarta Melayu Festival sejak 2012.
BACA JUGA: Info Terbaru Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 47 & 48 Kapan Dibuka
Dia juga pernah menjabat Ketua Umum PB Pemuda Alirsyad (2001 – 2010) , Vice President KAPPIJA, Keluarga Alumni Program Persahabatan Indonesia – Jepang (2001 -2002) serta Vice President Indonesian Student Association for International Studies (ISAFIS) (1986 – 1988).