TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Fenomena matahari melintas di atas Ka’bah kembali terjadi pada Jumat dan Sabtu 27-28 Mei 2022, menjadi moment untuk memverifikasi atau meluruskan arah kiblat.
Fenomena ini dikenal dengan nama Istiwa A’zham atau Rashdul Qiblah, yaitu waktu matahari di atas Ka’bah saat bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.
Baca juga: Link Live Streaming Shalat Tarawih, Simak Bacaan Alquran Merdu dari Mekkah
Istilah lain fenomena ini adalah Qibla Day atau Hari Kiblat, Istiwa’ul A’zham atau Great Culmination of Mecca atau Kulminasi Agung Mekkah, Global Rashdul Qibla atau Hari Meluruskan Kiblat Global, dan Tropic of Mecca.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Adib mengatakan peristiwa alam ini akan terjadi pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA.
“Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka’bah,” terang Adib di Jakarta, Rabu 11 Mei 2022 dalam siaran pers.
Fenomena ini dapat digunakan bagi umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblatnya.
Caranya adalah dengan menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat Rashdul Qiblah.
Baca juga: Gerakan Shalat Ternyata Banyak Manfaat untuk Kesehatan, Masya Allah
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat, yaitu:
- Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan Lot/Bandul
- Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata
- Jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom
Waktu puncak Menurut Lapan, fenomena terjadi pukul 09.26 waktu Saudi atau 16.26.42 WIB atau 17.26.42 Wita, tepat saat tengah hari di kota Mekkah.
Waktu bisa dicocokkan dengan menggunakan http://jam.bmkg.go.id, http://ntp.bmkg.go.id, atau http://time.is.
Baca juga: Resmi, Kuota Haji Indonesia 100.051 Orang, Berangkat Mulai 4 Juni 2022
Berikut ini cara penentuan arah kiblat
- Tentukan tempat yang akan diketahui arah kiblatnya. Cari lokasi yang rata dan terkena cahaya matahari.
- Gunakan tongkat lurus atau benang berbandul.
- Siapkan jam yang sudah dikalibrasikan.
- Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah. Pastikan tongkat benar-benar tegak lurus (90 derajat dari permukaan tanah) atau gantungkan benang berbandul.
- Tunggu hingga waktu kulminasi agung tiba, lalu amati bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut. Setelah itu, tandai ujung bayangan dan tarik garis lurus dengan pusat bayangan (tongkat/bandul).
- Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut.