TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Dalam satu pengajian, Gus Baha menjelaskan tentang cerita bagaimana pertemuan Nabi Ibrahim dengan Izrail sebagai Malaikat Pencabut Nyawa.
Menurut Gus Baha, masyhur kisah Nabi Ibrahim memiliki ruangan khusus di rumahnya untuk shalat. “Dan tidak boleh siapapun masuk situ,” kata Gus Baha.
Suatu ketika, ternyata tahu-tahu sudah ada ‘seseorang’ berada di dalam ruangan khusus tersebut dan terjadilah komunikasi Nabi Ibrahim dengan makhluk itu.
“Siapa yang memberi izin ke kamu,” kata Nabi Ibrahim.
“Yang punya rumah ini,” kata tamu tersebut.
“Saya yang punya rumah, dan saya tidak memberi izin (kepada) kamu,” sambung Nabi Ibrahim.
“Yang memberi izin saya itu yang memiliki saya, kamu, dan rumah ini [ya itu Allah SWT],” tamu tersebut menimpali.
“Berarti kamu malaikat?” tanya Nabi Ibrahim.
“Ya, saya malaikat. Disuruh nyabut nyawa kamu,” kata tamu itu yang ternyata Malaikat Izrail.
PENGAJIAN GUS BAHA TENTANG IKHLAS
PENGAJIAN GUS BAHA: Ketika Iblis ‘Masuk ICU’ Karena Al Fatihah
Kemudian terjadi lagi tanya jawab antara Nabi Ibrahim dan Malaikat Izrail. Akhirnya Nabi Ibrahim berkata.
“Wah Anda pasti keliru. Saya ini khalilul rahman, saya ini kekasih Allah. Masak ada kekasih yang membunuh yang dikasihi?” kata Nabi Ibrahim.
Penjelasan Nabi Ibrahim tersebut membuat Malaikat Izrail berpikir dan merasa penyataan Nabi Ibrahim masuk akal.
“Iya ya, masak ini kekasih Allah, kemudian oleh Allah dibunuh, dimatikan,” pikir Malaikat Izrail.
Kemudian Malaikat Izrail, menurut kisah yang disampaikan oleh Gus Baha, kembali menemui Allah.
“Ya Allah, kata (Nabi) Ibrahim, ‘masak kekasih bunuh yang dikasihi?’. Kayaknya masuk akal ya Gusti,” kata Malaikat Izrail.
Kemudian Allah memerintahkan Malaikat Izrail kembali kepada Nabi Ibrahim sambil membawa pesan-Nya.
Setelah itu, Malaikat Izrail kembali menemui Nabi Ibrahim sambil menyampaikan pesan Allah.
“Masak kekasih tidak siap ketemu yang dikasihi?” kata Malaikat Izrail menyampaikan pesan Allah kepada Nabi Ibrahim.
Setelah itu, menurut Gus Baha, Nabi Ibrahim bersedia untuk dicabut nyawanya oleh Malaikat Izrail.
Kisah dialog orang-orang pilihan tersebut, menurut Gus Baha, memberikan pelajaran bahwa setiap kebaikan itu memiliki rata-rata memiliki logika sendiri.
TENTANG GUS BAHA
Gus Baha yang bernama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nursalim adalah kyai muda asal Rembang, Jawa Tengah.
Dia sosok yang yang berusaha menguatkan tradisi intelektual pesantren dan tasawuf.
Selain pada ayahnya Kyai Haji Nursalim dia juga melewati masa remaja dengan belajar Al Quran pada KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) di Pondok Pesantren Al-Anwar Karangmangu, Rembang.
Gus Baha adalah sedikit dari ulama tafsir yang dimiliki Indonesia. Dia memiliki tafsir mendalam dan menjadi Ketua Lajnah Mushaf di Lembaga Tafsir Al-Quran Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Di zaman digital ini, ceramah dan kajian-kajian Gus Baha bertebaran di media sosial.
Video ini membuat dia memiliki ribuan pengikut setia di platform media sosial Youtube, Facebook maupun Instagram.
Gus Baha masuk dalam jajaran Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan anggota Dewan Tafsir Nasional.
Demikian pengajian Gus Baha tentang perbincangan Nabi Ibrahim dan Malaikat Izrail yang hendak mencabut nyawa kekasih Allah itu.