Selasa, 25 Maret 2025

Jangan Kasih Kendor!

Semua muslim diwajibkan untuk mengikuti ibadah-ibadah yang pernah Rasulullah contohkan. Saat 10 hari terakhir Ramadhan, kita seyogyanya meningkatkan amalan-amalan agar kesempatan meraih pahala dan keberkahan lebih besar. Apalagi kesempatan emas ini hanya diberikan sepuluh hari dalam setiap tahun.

Hot News
  • Oleh: Dr Naufal Mahfudz
  • Dewan Pembina Nazhir Wakaf IPB University & Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI Orwilsus Bogor

TENTANGKITA.CO — Jangan kasih ‘kendor’. Mungkin itu frasa yang paling tepat untuk menggambarkan kondisi hari ini dan beberapa hari ke depan, saat bulan suci Ramadhan sudah memasuki 10 hari terakhir. Kendor atau tepatnya kendur menurut bahasa Indonesia yang baku adalah kondisi yang tidak kencang, longgar atau melemah.

Sejatinya, semua hari pada bulan suci ini sangat istimewa dan semua muslim dianjurkan untuk melakukan ibadah dengan baik. Namun 10 hari terakhir Ramadhan tetap memiliki perbedaan dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Ada banyak keistimewaan yang dimiliki sepertiga bulan terakhir ini sehingga Rasulullah mencontohkan dengan mengencangkan dan meningkatkan ibadahnya.

Jika kita sudah kencang menjalankan ibadah-ibadah di hari-hari sebelumnya, maka jangan kasih kendur di 10 hari terakhir, terutama di waktu malam, bulan suci Ramadhan ini. Umat Islam sangat dianjurkan untuk memburu Lailatul Qadr , malam yang lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Carilah Lailatul Qadr di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan.” (HR Bukhari).

Istri Rasulullah SAW, Siti ‘Aisyah RA berkata, “Rasulullah SAW bersungguh-sungguh di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan lebih dari pada di hari-hari lainnya.” (HR Muslim dan Ahmad).

Selanjutnya Siti ‘Aisyah juga berkata, “Rasulullah SAW jika telah masuk 10 hari terakhir Ramadhan beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Semua muslim diwajibkan untuk mengikuti ibadah-ibadah yang pernah Rasulullah contohkan. Saat 10 hari terakhir Ramadhan, kita seyogyanya meningkatkan amalan-amalan agar kesempatan meraih pahala dan keberkahan lebih besar. Apalagi kesempatan emas ini hanya diberikan sepuluh hari dalam setiap tahun.

Berikut ini ibadah-ibadah atau amalan-amalan yang patut ditunaikan dan diperbanyak intensitasnya di sepuluh hari terakhir Ramadhan.

BACA DEH  Ketika Malaikat Mengajukan ‘Cuti Lebaran’ Saat Lailatul Qadr

Pertama, memperbanyak membaca atau tilawah ayat-ayat suci Al Quran, baik di dalam shalat maupun di luar sholat. Membaca dan mengkhatamkan Al Quran di bulan Ramadhan sangat dianjurkan dalam Islam.

Betapa berlipatnya pahala membaca Al Quran sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi, “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut. Satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf“.

Hadits lain lain diriwayatkan oleh Imam Bukhari, “Barangsiapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam”.

Malaikat Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW setiap setahun sekali pada bulan Ramadhan. Pada tahun wafatnya Rasulullah SAW malaikat Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada beliau sebanyak dua kali untuk mengokohkan dan memantapkan.

Amalan kedua yang dianjurkan Rasulullah SAW adalah memperbanyak shalat malam. Shalat malam merupakan shalat yang paling utama setelah shalat wajib yang lima waktu, sebagaimana sabda Beliau, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).

Dalam hadits yang lain Rasulullah SAW menyebutkan bahwa barangsiapa melakukan shalat malam pada Lailatul Qadr karena iman dan mengharap pahala Allah SWT, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Shalat malam sebaiknya dilakukan setelah bangun dari tidur walaupun tidur yang singkat. Shalat malam dikerjakan paling sedikit dua raka’at dan paling banyak tidak terbatas sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Ibadah ketiga yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah memperbanyak berdo’a, berzikir dan bertaubat. Rasulullah SAW memerintah Siti ‘Aisyah RA untuk memperbanyak do’a di malam-malam sepuluh terakhir Ramadhan. Siti ‘Aisyah berkata, “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku mendapatkan Lailatul Qadr , apa yang harus aku ucapkan? Rasulullah menjawab menjawab, Ucapkanlah, Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (Ya, Allah, ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku).” (HR. Ibnu Majah).

BACA DEH  Wapres Ke-13 RI Hadiri HUT Forum Doktor Bisnis Indonesia

PERBANYAK SEDEKAH

Ibadah keempat yang juga dianjurkan adalah memperbanyak sedekah di samping kewajiban membayar zakat harta dan zakat fitrah. Ibnu Abbas RA menyaksikan bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang sangat dermawan, dan pada bulan Ramadhan beliau lebih dermawan lagi.

Sedekah yang dimaksud adalah mencukupi kebutuhan keluarga, berbuat baik kepada sesama, dan yang tidak boleh dilewatkan adalah memberikan hidangan berbuka (ifthar) kepada orang yang berpuasa. Apalagi di tengah wabah corona ini banyak warga yang tiba-tiba kehilangan penghasilan dan terkena PHK. Bantuan dari masyarakat yang lebih mampu, walaupun sedikit, menjadi sangat berarti buat mereka.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang tersebut.” (HR Ahmad).

Amalan selanjutnya adalah itikaf (berdiam) di masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasulullah SAW rutin melakukan itikaf di sepuluh hari terakhir Ramadan. Itikaf diisi dengan mengerjakan ibadah-ibadah seperti membaca Al Quran, berdo’a, berzikir dan bertaubat. Siti ‘Aisyah RA berkata, “Nabi Muhammad SAW melakukan itikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian para istri beliau beritikaf sepeninggal beliau.”

Akhirnya, jangan kasih kendur ibadah-ibadah Ramadhan karena di 10 hari terakhir di bulan suci ini diberikan keistimewaan pahala dan keberkahan bagi yang mengerjakannya dengan khusyuk dan sungguh-sungguh.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Wapres Ke-13 RI Hadiri HUT Forum Doktor Bisnis Indonesia

TENTANGKITA.CO, JAKARTA -- Wakil Presiden ke-13 Republik Indonesia, Prof. KH Ma’ruf Amin menghadiri peringatan dan syukuran hari ulang tahun...