TENTANGKITA.YOGYAKARTA – Prosesi wisuda UGM pada Rabu (21/2) diwarnai kisah sedih, Jono (73) dan Ngadinah (58) mewakili anaknya, Dewi Sekar Rumpaka, menerima ijazah, karena meninggal pada hari pendadaran.
Ijazah sarjana kehutanan yang berhasil diraih Dewi, diserahkan oleh rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, didampingi Dekan Fakultas Kehutanan.
“Saya senang dan bangga. Ijazah diberikan oleh bu rektor. Anak saya kalau tahu pasti bahagia, ya biar dia tenang di sana,” tutur Ngadinah.
Dewi meninggal pada 26 Januari 2023 setelah mengalami kecelakaan dalam perjalanan ke kampus untuk mengikuti sidang skripsi.
BACA JUGA:
- https://www.tentangkita.co/bisnis/35068/lobster-air-tawar-awal-hingga-panen
- Tafsir Al Azhar Buya Hamka tentang Al Baqarah Ayat 183 Soal Ibadah Puasa
Dia sempat keluar masuk rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, hingga akhirnya meninggal di RSUP Sardjito, Yogyakarta.
Meski tidak sempat ikut pendadaran, rapat senang fakultas kehutanan UGM menyatakan dia lulus kuliah. Ini karena rekam jejaknya yang baik.
Dewi cukup aktif dalam kegiatan kemahasiswaan dan terlibat dalam beberapa penelitian yang dilakukan oleh dosen pembimbingnya.
Bahkan skripsinya yang berjudul “Distribusi Spasial dan Temporal Vokalisasi Tokek Hutan di Kawasan Hutan Desa Tahawa Kalimantan Tengah” memperoleh nilai A berdasarkan penilaian para penguji.
Fakultas bahkan berencana menulis ulang skripsi dewi untuk dipublikasikan ke jurnal ilmiah.
“Ini mungkin tingkatannya sudah ada di tingkat S2, tapi ini di S1, sudah sangat-sangat bagus. Saya berharap ilmu ini bisa dikembangkan oleh teman-teman yang lainnya karena ini sangat penting dan berguna bagi masyarakat,” ujar Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta.
Berkat prestasinya selama menjalani perkuliahan Dewi dinyatakan lulus dengan predikat cum laude, dengan Indeks Prestasi Kumulatif sebesar 3,86.
Ingin Melunasi Hutang Orang Tua
Di mata orang tua, Dewi adalah sosok anak kebanggaan. Dia periang, jarang mengeluh, dan tekun dalam menuntut ilmu.
Saat dirawat di rumah sakit setelah kecelakaan, dia tetap bersemangat segera mengikuti pendadaran dan menuntaskan tugas akhirnya.
Dewi masuk ke UGM lewat jalur Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM), jalur bagi siswa pintar yang terhalang biaya kuliah.
BACA JUGA:
- Malam Nisfu Syaban: Malam Berkah dan Hikmah, Ini Amalan yang Dianjurkan
- Malam Nisfu Syaban: Malam Berkah dan Hikmah, Ini Amalan yang Dianjurkan
‘Dewi seperti matahari, suasana rumah hangat kalau ada dia. Sekarang kami seperti kehilangan separuh nyawa, rumah jadi sepi, jadi pada sedih,” ujar Ngadinah.
Dewi sempat mengungkapkan rencananya untuk segera bekerja selepas lulus. Cita-citanya ingin mencari uang membiayai sekolah adiknya dan membayar hutang orang tua.
Setelah itu, dia ingin melanjutkan studi ke jenjang S2. Keinginan ini tidak lepas dari dorongan para dosennya yang berjanji akan mengusulkannya menjadi dosen.
UGM Luluskan 1.577 Wisudawan
Dewi adalah salah satu dari 1.577 lulusan program Sarjana dan Diploma daro UGM yang diwisuda Rabu (21/2).
Dalam kesempatan itu, Rektor menegaskan bahwa negara Indonesia bercita-cita untuk bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap) sehingga penguatan SDM menjadi hal yang penting agar bisa menghasilkan SDM yang lebih produktif dan kompetitif tanpa meninggalkan sikap etis dan tanggung jawab mendedikasikan pengetahuan dan keterampilan secara bijak.