TENTANGKITA.CO- Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tahun 2024 kembali dibuka.
Tiga jalur penerimaan yang dibuka berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Permendikbudristek) Nomor 48 Tahun 2022 adalah Jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP); Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT); dan Seleksi Mandiri.
Tahun ini, terdapat beberapa perbedaan dalam pelaksanaan SNPMB, khususnya pada jalur SNBT.
BACA JUGA:Elektabilitas Gibran Melesat Lewati Muhaimin dan Mahfud MD (Survei Litbang Kompas)
“Ada tiga poin utama secara prinsip yang ingin saya sampaikan. Pertama adalah perbaikan dari sisi akuntabilitas dan transparansi, terutama untuk jalur Mandiri. Untuk seleksi jalur nasional, prestasi maupun tesnya ada perubahan dan perbaikan terkait dengan optimalisasi kuota di jalur prestasi dan tes. Calon mahasiswa yang sudah diterima di jalur prestasi, tidak bisa lagi mendaftar di jalur tes. Lalu yang sudah mendaftar ulang di jalur tes, tidak bisa mendaftar ke jalur mandiri,” ungkap Anindito Aditomo, S.Psi., M.Phill., Ph.D selaku Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP).
Perubahan ini diakui sebagai bentuk prinsip keadilan, dan memberikan kuota semaksimal mungkin bagi calon mahasiswa.
Evaluasi pelaksanaan SNPMB sebelumnya memperbolehkan calon mahasiswa untuk mengambil lebih dari satu jalur. Sistem ini diakui kurang tepat karena menyebabkan banyak calon mahasiswa yang tidak mengambil kursi di jalur tes, yakni SNBT.
Padahal di satu sisi, jalur SNBT bisa dimanfaatkan bagi calon mahasiswa lain yang tidak bisa menempuh jalur Mandiri karena alasan ekonomi. Selain perubahan tersebut, SNPMB tahun 2024 juga memberikan kebebasan memilih maksimal empat program studi. Pilihan tersebut terdiri dari dua Program Akademik (Sarjana) dan Program Vokasi (Diploma Tiga dan Diploma Empat/Sarjana Terapan).
“Selama ini mahasiswa yang masuk di satu jalur kadang-kadang ikut lagi di jalur berikutnya, karena belum mantap pilihannya. Nah, ini yang coba kita hindari karena menyebabkan kosongnya bangku di perguruan tinggi. Masyarakat yang tadinya bisa masuk jadi tertutup kesempatannya. Kemudian juga pilihan, jadi karena saat ini kita sangat mendorong pengembangan pendidikan vokasi, jadi kesempatan untuk memilih program vokasi kita dorong,” ujar Plt. Dirjen Diktiristek, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D.
Selebihnya, pelaksanaan SNPMB tidak jauh beda dengan tahun 2023, khususnya jalur SNBT yang tidak lagi menggunakan mata pelajaran, melainkan Tes Potensi Skolastik (TPS), Penalaran Matematik, serta Literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.