TENTANGKITA.CO – Pembahasan kita kali menyangkut urutan dan tata cara melaksanakan shalat sunnat gerhana atau shalat khusuf secara berjamaah menurut Muhammadiyah.
Sebelumnya, Muhammadiyah mengajak umat Islam, khususnya warga organisasi massa itu, untuk melaksanaan shalat sunnat gerhana bulan atau shalat khusuf yang akan kemungkinan berlangsung pada Minggu 29 Oktober 2023.
Ajakan tersebut termuat dalam maklumat Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 02/MLM/I.1/E/2023.
Menurut prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika, Gerhana Bulan Sebagian yang melintas di seluruh wilayah Indonesia akan mulai terlihat pada pukul 02:35:18 WIB.
Lantas puncak Gerhana Bulan Sebagian terjadi pada pukul 03:14:04 WIB, dan fenomena alam tersebut akan berakhir pada pukul 03:52:39 WIB.
BACA JUGA: KJP Bulan November 2023 Kapan Cair dan Cara Cek Penerima di kjp.jakarta.go.id
Masyarakat di wilayah Pulau Sumatra, Banten, DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat, dan sebagian Kalimantan Barat bisa melihat Gerhana Bulan Sebagian itu mulai awal hingga fenomena alam itu berakhir.
Bagi masyarakat yang tinggal di Papua, sebagian besar Papua Barat, sebagian Maluku, dan beberapa wilayah lainnya, mereka bisa memantau Gerhana Bulan Sebagian mulai awal hingga bulan terbenam selama fenomena alam itu berlangsung.
Selain mengimbau warga Muhammadiyah dan juga umat Islam untuk melakukan shalat gerhana atau shalat khusuf, Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah mengajak untuk memperbanyak doa, zikir, dan sedekah dalam rangka mengakui kebesaran Allah yang menciptakan alam semesta ini.
TATA CARA SHALAT GERHANA
Menurut laman Muhammadiyah, pelaksanaan shalat gerhana atau shalat khusuf du rakaat adalah secara berjamaah. Menurut Muhamamdiyah, pelaksanaan shalat tersebut bisa berlangsung di tanah lapang dan masjid.
BACA JUGA: Berita Upah Minimum 2024, DKI Jakarta Desak UMP 2024 Naik Jadi Rp 6 Juta, Ini Tuntutannya!!
Berikut ini urutan tata cara pelaksanaan shalat gerhana atau shalat khusuf
- Imam menyerukan ajakan shalat berjamah aṣ-ṣalātu jāmi‘ah
- Mengangkat tanggan untuk Takbiratulihram
- Membaca doa iftitah
- Membaca taawuz (‘audzubillahiminassyaitonirrojiim), basmalah lalu membaca surah al Fatihah dan surah panjang dengan jahar atau terdengar
- Rukuk lantas membaca tasbih yang lama
- Mengangkat kepala dan Imam membaca sami‘allāhu li man ḥamidah, makmum membaca rabbanā wa lakal-ḥamd
- Berdiri tegak, lalu membaca al Fatihah dan surah panjang tetapi lebih pendek dari yang pertama
- Rukuk, sambil membaca tasbih yang lama tetapi lebih singkat dari yang pertama
- Bangkit dari rukuk dengan membaca sami‘allahu li man hamidah, rabbana wa lakal-hamd
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud
- Bangkit dari sujud, berdiri tegak mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama tanpa membaca doa iftitah
- Salam
- Setelah salat, imam berdiri menyampaikan khutbah satu kali yang berisi nasihat serta peringatan terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah serta mengajak memperbanyak istigfar, sedekah dan berbagai amal kebajikan.
Demikian ajakan dari Muhammadiyah agar warga ormas tersebut melaksanaan shalat gerhana, termasuk urutan tata cara shalat khusuf. Semoga bermanfaat.***