TENTANGKITA.CO – Semua manusia pasti akan mati dan selanjutnya akan menuju ke kehidupan di alam akhirat.
Namun, sebelum sampai pada kehidupan di alam akhirat, manusia harus mengalami masa penantian sampai tiba saatnya Hari Kiamat datang yang menjadikan kehidupan di alam semesta berakhir.
Selama masa penantian itulah, manusia yang sudah meninggal dunia menghuni satu alam yang sering disebut sebagai alam kubur atau alam barzah.
Dari sisi definisi, alam barzah berarti sekat yang memisahkan antara alam dunia saat ini dengan alam akhirat nanti.
Barzah, seperti dilansir dalam sebuah artikel di laman Majelis Ulama Indonesia, mui.or.id, artinya sekat, antara alam dunia dan alam akhirat.
Manusia yang ‘menghuni’ alam barzah atau alam kubur itu sudah ada sejak Nabi Adam hingga kini, dan sampai nanti ketika sangkakala penanda Hari Kiamat ditiupkan.
BACA JUGA: Tiga Cara Cek Daftar Penerima KJP Plus Tahap 2 Tahun 2023 dan Kartu Lansia Jakarta (KLJ)
Menurut mui.or.id, walaupun disebut sebagai tempat persinggahan bagi manusia yang sudah mati, periode ‘kehidupan manusia’ di alam barzah waktunya panjang, bahkan disebut-sebut lebih lama dibandingkan di alam dunia.
Anggota Komisi Fatwa MUI, KH Nurul Irfan, menjelaskan bagaimana kondisi manusia di alam Barzah yakni bisa melihat ke alam dunia juga ke alam akhirat.
’Dia (alam barzah) sebagai sekat. Mereka ahli kubur atau ahli barzah bisa melihat dunia dan bisa melihat akhirat,’ ’ujar KH Nurul Irfan kepada mui.or.id.
Menurut Kiai Nurul Irfan, manusia yang telah meninggal tidak dapat mengandalkan gelar, jabatan, atau harta yang selama hidupnya mereka kejar. Bekal yang dapat menyelamatkan manusia hanyalah amalan ibadah dan perbuatan baik selama hidup di dunia.
Dia mengatakan, terkait perhitungan amal baik dan buruk, Allah SWT telah menjelasknya dalam Al Quran Surat Al-Zalzalah ayat 7 dan ayat 8 yang artinya:
’Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya.’’
“Barang siapa yang mengerjakan keburukan seberat dzarrah, niscaya akan melihat (balasan)-nya pula.’’
BACA JUGA: Orang Hafal Surat Al Mulk atau Tabarok ‘Bebas’ dari Siksa Kubur kata Gus Baha Murid Mbah Moen
Jadi, menurut Kiai Nurul Irfan, sekecil apapun perbuatan baik dan buruk yang kita lakukan selama menjalani hidup di alam dunia, pasti akan dihitung Allah SWT.
Kiai Nurul Irfan menjelaskan, sebagai miniatur akhirat. manusia akan diperlihatkan Allah kenikmatan di akhirat bagi yang selalu melakukan ibadah dan perbuatan baik.
Namun, sebaliknya, Allah juga melihatkan siksaan bagi yang melakukan perbuatan buruk selama di dunia, meskipun itu sangat kecil, tapi imbasnya sudah bisa dialami saat di alam Barzah.
Lalu, sampai kapan manusia akan berada di alam barzah?
Kiai Nurul Irfan menjawab bahwa manusia akan berada di alam barzah sampai dengan hari kiamat tiba.
Saat itu, semua manusia yang berada di alam barzah akan dibangkitkan Allah. Allah SWT berfirman dalam surat Ghafir ayat 46 yang artinya:
BACA JUGA: Kesaksian Ustadz Adi Hidayat: Mencium Aroma Wangi di Makam Mbah Moen
“Kepada mereka diperlihatkan nereka, pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (dikatakan kepada malaikat) ‘”Masukan Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.”
Menurut Kiai Nurul Irfan, dalam ayat ini dijelaskan bahwa selama di alam barzah manusia diperlihatkan Allah SWT surga dan nereka. Bahkan, meskipun diperlihatkan, tetapi sudah ada yang terkena imbasnya terutama bagi mereka yang suka berbuat dosa.
Bagi yang berbuat dosa, kata Kiai Nurul Irfan, akan mendapatkan siksa kubur di alam barzah. Sampai-sampai, dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW pun berdoa agar terhindar dari siksa kubur. Berikut doa nya :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذَ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ومن عذاب النار، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا الْمَمَاتِ وَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَالِ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur, adzab nereka, cobaan hidup dan mati, dan fitnah Dajjal yang terhapus dari rahmat Allah.”