TENTANGKITA.CO – Pondok Pesantren Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang terus mendapatkan sorotan publik selama beberapa bulan terakhir.
Bahkan, polemik menyangkut pandangan keagamaan Panji Gumulang dan kegiataan keagamaan di Pondok Pesantren Al Zaytun mendapatkan perhatian dari Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin.
Lantas berapa sih santri yang belajar di Pondok Pesantren Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang itu?
Berikut ini catatan di EMIS Education Management Information System) Kementerian Agama (Kemenag) tentang jumlah santri di Pondok Pesantren Al Zaytun:
Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebanyak 1.289 siswa
Madrasah Tsanawiyah (Mts) sebanyak 1.979 siswa
Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 1.746 siswa
BACA JUGA: Bansos PKH 2023 Tahap 3 Cair Juli: Cek Penerima di cekbansos.kemensos.go.id bisa Lewat HP
PROFIL & SEJARAH AL ZAYTUN
Berikut ini profil dan sejarah singkat pendirian Pondok Pesantren Al Zaytun yang berlokasi di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang dipajang di laman al-zaytun.sch.id yang dikunjungi tentangkita.co pada 21 Juni 2023:
Pengelola Pondok Pesantren Al Zaytun menyebut lembaga tersebut sebagai Pusat PendidikanPengembangan Budaya Toleransi dan Perdamaian.
“Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas, selaras dengan perkembangan dunia, berkemampuan mengembangkan kreativitas individu, berdaya kompetisi tinggi, berjiwa mandiri, tekun dalam penelitian dan penemuan ilmiah secara empiris,” tulis laman Pondok Pesantren Al Zaytun.
Selain itu, Pengelola Pondok Pesantren Al Zaytun menyebut lembaga pendidikan itu juga mengembangkan toleransi dan kemampuan komunikasi.
“…, penuh perhatian terhadap aspek dinamika kelompok dan bangsa, terampil berkomunikasi menggunakan bahasa-bahasa antar-bangsa yang dominan, berdisiplin tinggi, menguasai tahfidz Al Qur’an dan selalu berakhlaq Al karimah,” tulis laman al-zaytun.sch.id.
BACA JUGA: Anak Kiai Ahmad Dahlan, Irfan Dahlan, Disebut Pengikut Ahmadiyah, Ini Bantahan Sang Cucu
Berikut ini beberapa keterangan yang terkait dengan profil dan sejarah singkat Pondok Pesantren Al Zaytun:
Pendiri
Al Zaytun dibangun oleh bangsa Indonesia yang bergabung dalam sebuah yayasan pada tanggal 1 Juni 1993 bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1413 H yaitu Yayasan Pesantren Indonesia (YPI)
Pemilik Al Zaytun
Al‐Zaytun adalah milik umat islam bangsa Indonesia dan umat bangsa lain di dunia, timbul dari umat, oleh umat, dan diperuntukkan bagi umat.
Waktu Pendirian
Pembangunan Al Zaytun dimulakan pada 13 Agustus 1996. Pembukaan awal pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 1999, dan peresmian secara umum dilakukan pada 27 Agustus oleh Presidan RI ketiga, Prof.Dr.Ing. B.J. Habibie.
Visi dan Misi
Perbaikan kualitas pendidikan ummat tersimpul di dalam motto: Al Zaytun Pusat Pendidikan Pengembangan Budaya Toleransi dan Perdamaian Menuju Masyarakat Sehat, Cerdas, dan Manusiawi.
BACA JUGA: Deretan Pernyataan Anis Khairunnisa Anak Panji Gumilang Bela Mati-matian Sang Ayah Lewat Medsos
ARAH DAN TUJUAN
Mempersiapkan peserta didik untuk beraqidah yang kokoh kuat terhadap Allah dan syariat-Nya, menyatu di dalam tauhid, berakhlaq Al karimah, berilmu pengetahuan luas, berketrampilan tinggi yang tersimpul dalam basthotan fi Al ‘ilmi wa Al jismi sehingga sanggup siap dan mampu untuk hidup secara dinamis di lingkungan negara bangsanya dan masyarakat antarbangsa dengan penuh kesejahteraan serta kebahagiaan duniawi maupun ukhrowi.
Sistem Pendidikan Terpadu
Proses pendidikan yang dilaksanakan di Al Zaytun didasarkan pada sebuah sistem yang terpadu yang mampu mengarahkan peserta didik mengikuti suatu skema pendidikan yang disebut dengan one pipe education system, mulai dari level paling asas (elementary) sampai dengan level tertinggi dalam dunia akademik (doctoral) dalam sebuah sistem yang terpadu yang mengkombinasikan kereligiusan, science technology, agriculture, sports, arts, culture dan information technology.
Pesantren Spirit but Modern System
Dipilihnya pendidikan berspirit pesantren, yaitu suatu kehidupan yang berlandaskan nilai-nilai kemandirian dan kebersamaan, dimaksudkan agar siswa secara penuh berada pada lingkungan pendidikan sehingga terbentuk pribadi yang mandiri dan bersahaja dengan mengembangkan nilai/prinsip manajemen modern, seperti bersikap berdasarkan ilmu pengetahuan, berorientasi pada program, mengikuti prosedur dalam organisasi, mempunyai etos kerja dan disiplin yang tinggi.
BACA JUGA: Biografi Panji Gumilang Al Zaytun, Sosok Kontroversial Pendiri Ponpes yang Ramai Dibicarakan Publik
Arah Pendidikan
Dalam mewujudkan sistem pendidikan yang terpadu, ketersediaan area kampus yang luas supaya siswa selalu terdidik dan berada di sebuah arena pendidikan menjadi sebuah kewajiban bagi penyelenggara pendidikan.
Area lebih dari 1200 hektar disediakan untuk melaksanakan sistem pendidikan di Al Zaytun. Areal 200 ha disediakan bagi sarana kompleks pendidikan seperti gedung pembelajaran, gedung asrama siswa putra maupun putri, masjid, sarana olahraga yang lengkap dan sarana lainnya yang mendukung kegiatan pendidikan yang dihajatkan.
Basthotan Fi Al ‘Ilmi Al Jismi
Pendidikan adalah suatu usaha yang bertujuan untuk mengarahkan kepada full development of personality, yang berarti membangun, membentuk watak maupun kepribadian utuh dalam sistem pengasuhan peserta didik yang berkesinambungan, sehingga terwujud basthotan fi Al ‘ilmi wa aljismi tercermin dalam pribadi bangsa yang cerdas (intelektual, emosional, spritual), bangsa yang bajik dan bijak mampu memposisikan diri dalam berbagai kondisi yang tersimpul dalam berbagai sikap (Panji Gumilang, 2004).
BACA JUGA: KLJ Juli 2023, Dinsos Bilang Pencairan Setiap Tanggal 5 Per Bulan
International Language
Bahasa internasional seperti inggris, arab, diajarkan dengan dukungan laboratorium-laboratorium bahasa dan sistem pengajaran bahasa. Siswa dengan pola pikir global, berbahasa internasional dan berkemampuan skala dunia merupakan bekal yang terus dipersiapkan untuk membentuk pribadi siswa yang utuh.
Boarding School
Hidup dalam budaya kemandirian, kebersamaan, gotong royong dan cinta ilmu bagi siswa/mahasiswa secara efektif ditanamkan melalui sistem sekolah berasrama. Selain itu juga akan dapat meningkatkan efisiensi proses pembelajaran dan interaksi positif antara siswa/mahasiswa dan masyarakat sekitarnya.
Komunitas Siswa
Interaksi sosial diciptakan dalam lingkungan area kampus pendidikan Al Zaytun yang begitu luas, melibatkan komunitas siswa/mahasiswa dari berbagai penjuru nusantara dari Sabang sampai Merauke dan juga siswa dari berbagai negara. Interaksi sosial antarsiswa yang memiliki berbagai latar belakang, budaya, bahasa menjadi sebuah modal pendidikan luar biasa dan sangat berharga yang disediakan di area kampus yang luas ini. Pada akhirnya siswa dididik untuk bisa berinteraksi dan memahami manusia serta lingkungannya sehingga mampu menerapkan budaya toleransi dan budaya perdamaian.
Kualifikasi Internasional
International thinking, international setting dan international solidarity adalah hal yang selalu diterapkan di Kampus Al Zaytun karena merupakan cara pandang global, mendunia, internasional yang bermakna rahmatan lil ‘alamiin. Maka, program pendidikan yang dijalankan pun selalu mengacu pada standar kualifikasi internasional. Program ICDL (International Computer Driving Licence) dan ICCS (International Certificate in Computer Studies) dilaksanakan dengan jaminan standar berskala internasional.
Demikian informasi terkait dengan jumlah santri yang belajar di Al Zaytun serta profil dan sejarah lembaga pendidikan yang dipimpin oleh Panji Gumilang.***