Jumat, 22 November 2024

Kisah Sayyidina Umar bin Khattab, Burung Pipit dan Istana di Surga

Di balik sikapnya yang dikenal amat tegas, Umar bin Khattab memiliki rasa kasih sayang begitu tinggi kepada makhluk Allah, bukan cuma manusia.

Hot News

TENTANGKITA.CO – Sayyidina Umar bin Khattab adalah satu dari sederet sahabat Nabi Muhammad SAW yang sudah mendapatkan jaminan masuk surga.

Lelaki yang dulu sempat memerangi Islam itu bernama lengkap Umar bin Al-Khattab bin Nufail bin Adi bin ‘Abdul Uzza bin Riyah bin ‘Abdullah bin Qurth bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luai, Abu Hafsh Al-‘Adawi.

Dari  jalur Ibu, Umar terlahir dari rahim Hantamah binti Hisyam bin al-Mughirah. Ibunya adalah saudari tua dari Abu Jahal bin Hisyam.

Umar bin Khattab kemudian menjadi khalifah kedua setelah Sayyidina Abubakar. Dia bergelar sebagai Amirul Mukminin dan juga kerap disebut sebagai Al Faruq.

Dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari diceritakan bahwa Rasulullah pernah bercerita kepada Umar mengenai mimpi beliau.

“Aku bermimpi berada di surga. Aku melihat ada seorang perempuan yang sedang berwudhu di samping sebuah istana. Aku bertanya, ‘Milik siapa istana ini?’ Ia menjawab, ‘Milik Umar bin Khattab’. Aku pun mengingat kecemburuan Umar, maka aku bergegas pergi.”

BACA JUGA:Cara Cek Penerima KJP Tahap 1 Bulan Mei 2023 di Sini: Cair Setelah Tanggal 24

Mendengar cerita dari Rasulullah, Umar pun menangis seraya berkata, “Apakah aku akan cemburu padamu wahai Rasulullah.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian bersabda, “Di antara umat-umat sebelum kalian ada orang-orang yang mendapat ilham. Seandainya ada orang yang seperti itu di umatku, niscaya ia adalah Umar bin Khattab.”

Sahabat Nabi ini juga banyak disebut dalam kitab-kitab sebagai tokoh yang amat tegas, sederhana, rendah hati, dan juga pintar.

Di balik sikapnya yang dikenal amat tegas, Umar bin Khattab memiliki rasa kasih sayang begitu tinggi kepada makhluk Allah, bukan cuma manusia.

Suat kali dikisahkan , seorang ulama bermimpi melihat Sayyidina Umar. Dalam mimpinya ulama tersebut bertanya kepadanya.

“Wahai Amirul Mukminin, apa yang telah Allah lakukan terhadapmu?”

“Allah telah memberikan sebuah pengampunan kepadaku,” jawab Sayyidina Umar.

BACA JUGA: Kisah Ibnu Mubarak Dapat Pahala Haji Meski Tidak Hadir di Mekkah

“Sebab apa Allah memberikan pengampunan tersebut, apakah karena kedermawananmu, apakah karena keadilanmu atau sebab zuhudmu?” tanya ulama tersebut kepada Umar dalam mimpinya.

“Ketika semua orang meletakkanku ke dalam liang lahat dan menutupiku dengan tanah, serta meninggalkanku satu per satu, kemudian datanglah dua malaikat yang sangat mengerikan, sehingga membuat badanku gemetar.”

“Lalu keduanya pun mengangkat badanku serta mendudukanku. Mereka hendak menanyaiku. Sebelum sempat keduanya menanyaiku, terdengar suara tanpa rupa yang menghardik keduanya.”

“Tinggalkan hamba-Ku ini! Jangan kalian takut-takuti. Aku menyayanginya, dan segala dosanya telah Aku ampuni karena dia telah menyayangi seekor burung pipit di dunia. Pahalanya, Kusayangi dia di akhiratnya,” cerita Sayyidina Umar kepada ulama tersebut.

BACA JUGA: Amien Rais: Surya Paloh Dapat Hidayah, Jokowi (Masih) Dholalah

Memang, semasa hidup Umar, pernah suatu ketika menyelamatkan seekor burung Pipit yang dibuat mainan anak kecil. Saat itu dia berjalan-jalan di sebuah desa yang berada di Madinah.

Melihat anak kecil yang menggenggam burung pipit, Sayidina Umar iba dan memutuskan untuk membelinya agar burung itu bisa terbang bebas.

Perlu diketahui, bahwa apa yang terjadi pada sahabat Umar bin Khattab adalah akumulasi dari perbuatan baik yang telah ia lakukan sebelumnya.

Sahabat Nabi ini terkenal sebagai orang yang dermawan, adil, zuhud yang kemudian membentuknya sebagai sosok yang penuh kasih sayang terhadap burung pipit, makhluk kecil yang tertindas.

Ada sebuah hadits populer dari Sunan Tirmidzi, Abu Dawud, Musnad Ahmad dan Musannaf Abi Syaibah yang menjadi rujukan terkait kasih sayang yang dilakukan oleh Umar bin Khattab dalam kisah di atas yang diriwayatkan Abdullah bin Umar:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمْ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ الرَّحِمُ شُجْنَةٌ مِنْ الرَّحْمَنِ فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَهَا قَطَعَهُ اللَّهُ

BACA JUGA: NGAJI BUYA ARRAZY: Ciri Pengikut Dajjal, Tak Percaya Habib!

Artinya: Dari Abdullah bin Umar, ia berkata, Rasulullah bersabda: Orang-orang yang pengasih akan dikasihi Allah Sang Maha Pengasih, Kasihilah siapapun di bumi maka yang di langit akan mengasihimu. Lafal al-Rahim tercetak dari al-Rahman, yang artinya barangsiapa yang menyambung tali silaturrahmi, maka Allah akan menyambungnya (dengan rahmat-Nya), dan barangsiapa yang memutus tali silaturrahmi maka Allah akan memutusnya.

Dalam beberapa kitab syarah dijelaskan bahwa maksud dari “man fil Ardli” dalam hadits tersebut adalah seluruh makhluk yang ada di bumi, seperti manusia, binatang, dan lain sebagainya. Sedangkan “man fi al-sama’” adalah Allah yang Maha Pengasih.

Kisah Sayyidina Umar mengajarkan bahwa sebagai manusia, kita harus memperlakukan semua makhluk ciptaan Allah dengan kasih sayang dan hormat. Kita harus menjaga keberadaan dan kehidupan semua makhluk, baik itu hewan, tumbuhan, maupun manusia.

Tulisan ini disadur dari artikel yang tayang di laman kemenag.go.id dengan judul Burung Pipit, Pengampunan, dan Jaminan Istana di Surga untuk Umar RA.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Dunia FIFA 2026: Ini Syarat Indonesia Lolos

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Peluang Indonesia menjadi  satu dari dua negara di Grup C yang lolos  dari babak ketiga Kualifikasi...