TENTANGKITA.CO, GAZA – Militer Israel terus melakukan pembantaian di Jalur Gaza dengan melakukan delapan serangan selama 24 jam terakhir.
Delapan serangan mematikan Israel mengakibatkan 77 warga Palestina meninggal dunia dan 108 orang luka.
Otoritas kesehatan setempat, seperti dilansir Kantor Berita Palestina, wafa.ps, menyebut jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 32.782 korban jiwa.
Serangan militer Israel sejak Oktober tahun lalu itu juga mengakibatkan 75.298 orang menderita luka-luka. Menurut otoritas kesehatan setempat, mayoritas korban meninggal dan luka-luka adalah perempuan dan anak-anak.
Sementara itu, menurut pemberitaan wafa.ps, tim ambulans dan penyelamat tidak bisa menjangkau banyak korban dan mayat yang terperangkap di bawah reruntuhan atau tersebar di jalan-jalan di daerah kantong yang dilanda perang tersebut.
Pasalnya, aktivitas tenaga medis dan aktivitas kemanusiaan tersebut dihalangi oleh pasukan pendudukan Israel.
Sementara itu, dari Vatikan, Paus Fransiskus hari ini, Minggu 31 Oktober 2024, kembali menegaskan seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Pesan dari pemimpin tertinggi umat Katolik itu disampaikan pada perayaan Paskah di Vatikan.
“Saya sekali lagi menyerukan untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, gencatan senjata segera, dan pembebasan sandera secepatnya,” ungkap Paus Fransiskus dalam pesan Paskah.
BACA JUGA: Menag Yaqut Cholil Qoumas: Paus Fransiskus Datang ke Indonesia 3 September
UNJUK RASA DI AMERIKA SERIKAT
Serangan militer Israel sejak enam bulan lalu yang menyebabkan puluhan ribu orang meninggal itu memunculkan gelombang protes dari seluruh dunia.
Kemarin, lebih dari 30.000 pengunjuk rasa turun ke jalan di Kota New York untuk memprotes agresi Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Menurut para pengunjuk rasa, serangan militer Israel itu merupakan kekejaman terhadap warga sipil tak berdosa.
Pawai besar-besaran juga terjadi di beberapa kota Amerika lainnya sebagai bagian dari memperingati Hari Tanah Palestina dan mengutuk perang brutal Israel terhadap rakyat Palestina.
Demonstrasi diadakan di Baltimore, Maryland, serta di Boston, Los Angeles, Philadelphia, Chicago, dan Burlington, Vermont.
Aksi unjuk rasa ini menyusul seruan selama seminggu terakhir yang mendesak partisipasi besar-besaran untuk mengingatkan dunia akan penderitaan rakyat Palestina yang sedang berlangsung selama tujuh dekade terakhir.
Para pengunjuk rasa menuntut pemerintah AS menghentikan dukungan finansial dan militer kepada negara pendudukan tersebut, mendesak negara tersebut untuk menghentikan perang sesegera mungkin dan menarik diri dari Jalur Gaza.