TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Pemerintah Israel menyepakati gencatan senjata selama 4 hari di Gaza dengan Hamas dan pembebasan 50 tahanan di kawasan tersebut.
Kesepakatan gencatan senjata Israel dan Hamas tersebut, seperti dilansir Al Jazeera, dimediasi oleh Qatar
Menurut Al Jazeera, Hamas juga sudah membenarkan adanya kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.
Nantinya, Israel akan membebaskan 50 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.
Di pihak Hamas, mereka juga akan membebaskan beberapa sandera. Hamas disebut-sebut menyandera sekitar 240 warga Israel.
Meski begitu, PM Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan perjanjian gencatan senjata bukan berarti perang akan berhenti. Bahkan, dia berjanji militer Israel akan terus melanjutkan perang setelah jeda pertempuran.
Menurut Al Jazeera, pemboman Israel berlanjut sepanjang malam di Gaza, termasuk di sekitar Rumah Sakit Indonesia dan di Khan Younis di selatan wilayah kantong tersebut.
BACA JUGA: Jenderal Agus Subiyanto Jadi Panglima TNI
Lebih dari 14.100 orang telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober. Di Israel, jumlah resmi korban tewas akibat serangan Hamas mencapai sekitar 1.200 orang.
SERANGAN DI GAZA
Sementara itu, laporan Kantor Berita Palestina Wafa menyebutkan sedikitnya 15 orang tewas dan 25 orang terluka dalam penyerangan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel Selasa malam waktu setempat.
Menurut Wafa, tentara Israel menargetkan sebuah apartemen tempat tinggal di Kota Hamad, sebelah barat Khan Yunis, selatan kota Jalur Gaza.
Koresponden WAFA, mengutip sumber-sumber medis, menyebutkan sebgian besar dari korban tewas dan luka parah akibat serangan Israel itu adalah perempuan dan anak-anak.
Di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, sumber medis mengatakan lima orang, termasuk tiga kru penyelamat, tewas dalam serangan Israel.
Dalam konteks terkait, sumber mengatakan bahwa jumlah orang yang terbunuh di Jalur Gaza utara mencapai sekitar 120 orang saat ini, ditambah puluhan orang yang terluka dan hilang akibat terus menerusnya pemboman pendudukan Israel terhadap rumah, rumah sakit, dan ambulans.
BACA JUGA: Celoteh Cing Abdel: Salah Kaprah Soal Putusan MK, Katanya Gibran Padahal Kaesang
Pada saat yang sama, 320 orang yang terluka dan rekan mereka dievakuasi dari rumah sakit Indonesia di kota Beit Lahia, sebelah utara Jalur Gaza.
Sebelumnya, 33 orang, termasuk anak-anak dan perempuan, tewas dan terluka dalam pemboman Israel yang menargetkan kawasan perumahan di Jabalia.
Korban tewas akibat agresi yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza yang terkepung sejak 7 Oktober meningkat menjadi lebih dari 14.100 orang, termasuk lebih dari 5.840 anak-anak dan 3.920 wanita.
Selain itu lebih dari 33.000 orang terluka, dan lebih dari 6.800 orang hilang, termasuk lebih dari 3.000 orang. dari 4.500 anak-anak dan perempuan akibat serangan Israel.