Minggu, 24 November 2024

Awal Puasa Ramadhan Berpotensi Beda, Pemerintah Minta Umat Tunggu Hasil Sidang Isbat

Pemerintah meminta masyarakat menunggu hasil sidang Isbat untuk menentukan kapan memulai puasa, menyikapi adanya potensi perbedaan awal puasa Ramadhan tahun ini.

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Pemerintah meminta masyarakat menunggu hasil sidang Isbat untuk menentukan kapan memulai puasa, menyikapi adanya potensi perbedaan awal puasa Ramadhan tahun ini.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib mengatakan pemerintah menggelar sidang isbat penentuan awal Ramadhan berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No2/2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

BACA JUGAKapan Awal Puasa Ramadhan 1443 H? Muhammadiyah dan Pemerintah Bisa Beda  

Menurut Adib, fatwa tersebut mengatur hal-hal sebagai berikut:

  • Penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah dilakukan berdasarkan metode rukyah dan hisab oleh Pemerintah RI cq Menteri Agama dan berlaku secara nasional.
  • Seluruh umat Islam di Indonesia wajib menaati ketetapan Pemerintah RI tentang penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah.
  • Dalam menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah, Menteri Agama wajib berkonsultasi dengan Majelis Ulama Indonesia, ormas-ormas Islam dan instansi terkait.
  • Hasil rukyat dari daerah yang memungkinkan hilal dirukyat walaupun di luar wilayah Indonesia yang mathla’nya sama dengan Indonesia dapat dijadikan pedoman oleh Menteri Agama RI.

BACA JUGAAwal Puasa Kapan? Ini Link Live Streaming Hasil Sidang Isbat 1 April 2022

Menurut Adib perbedaan awal Ramadhan disebabkan adanya perbedaan metode penetapan.

Sejauh ini Muhammadiyah yang sudah menetapkan awal Ramadhan jatuh pada 2 April 2022, ada pula kemungkinan mulai puasa pada 3 April 2022.

BACA JUGA: Raja Salman Bantu Warga Miskin Indonesia Jelang Puasa Ramadhan Lewat Baznas

“Kita tunggu hasil Sidang Isbat,” tegas Adib.

Sidang isbat awal Ramadan 1443 H akan digelar pada 1 April 2022 dan dihadiri oleh MUI, perwakilan ormas Islam, DPR, sejumlah duta besar negara sahabat, serta kementerian dan lembaga terkait.

BACA DEH  Pneumonia Ancaman Serius bagi Anak-Anak, Kematian Terjadi Setiap 43 Detik

“Jika pun ada beda awal Ramadan, sudah semestinya kita mengedepankan sikap saling menghormati agar tidak mengurangi kekhusyu’an dalam menjalani ibadah puasa,” pesannya.

BACA JUGAPuasa Ramadhan, Muhammadiyah Larang Masjid Buka Bersama dan Pasang Karpet

Kasubdit Hisab Rukyat dan Syariah Kemenag, Ismail Fahmi menjelaskan, bahwa pada hari pelaksanaan rukyat atau pemantauan, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara 1 derajat 6,78 menit sampai dengan 2 derajat 10,02 menit.

Fakta ini yang menjadi dasar bagi mereka yang menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal untuk menetapkan awal Ramadan bertepatan 2 April 2022.

BACA JUGA: Syakir Daulay Rilis Single ‘Khadijah Istri Rasulullah’ Jelang Ramadhan 

Namun karena Indonesia menggunakan metode Hisab dan Rukyat, maka hasil perhitungan astronomi atau hisab, akan dijadikan sebagai informasi awal untuk dikonfirmasi dengan metode rukyat.

Demikian informasi tentang pemerintah meminta masyarakat menunggu hasil sidang Isbat untuk menentukan kapan memulai puasa, menyikapi adanya potensi perbedaan awal puasa Ramadhan tahun ini.

 

 

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Liga Inggris Minggu (24/11): Ipswich v Manchester United

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Laga Liga Inggris pada Minggu (24/11) akan menghadirkan pertarungan tim dengan nama besar sekaligus mempertaruhkan reputasi...