TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Pemerintah akan segera menentukan awal Ramadan pada 1 April mendatang, melalui sidang isbat atau penetapan awal Ramadan 1443 yang digelar Kementerian Agama.
BACA JUGA: Puasa dan Nisfu Sya’ban Menurut Muhammadiyah
“Sidang digelar secara hybrid. Gabungan antara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan,” ujar Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin di Jakarta pada Senin dalam siaran pers.
Sidang isbat akan digelar di Auditorium HM. Rasjidi Kemenag, Jalan MH. Thamrin, Jakarta.
BACA JUGA: Muhammadiyah: Awal Puasa Ramadan 2 April, Idul Fitri 2 Mei 2022
Jumlah peserta yang hadir dibatasi sesuai ketentuan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Sementara sebagian peserta lainnya akan berpartisipasi melalui telekonferensi melalui jaringan internet.
BACA JUGA: Baznas Kembangkan Metaverse untuk Permudah Pembayaran Zakat
“Meski lebih longgar dari ketentuan tahun sebelumnya, kita tetap harus mematuhi protokol kesehatan,” ujar dia.
Misalnya, ruang sidang telah disemprot disinfektan dan tempat duduk diatur berjarak. Peserta juga akan diperiksa suhu tubuh dan harus menggunakan masker,” jelas dia.
BACA JUGA: FATWA MUHAMMADIYAH: Cara Menghitung Zakat Profesi
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib menambahkan sidang isbat digelar sesuai Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
Sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 bulan sebelumnya pada kalender hijriah.
BACA JUGA: NGAJI BUYA ARRAZY: Ciri Pengikut Dajjal, Tak Percaya Habib!
Sidang isbat akan melibatkan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama, duta besar negara sahabat, dan perwakilan ormas Islam.
Sidang ini juga akan melibatkan perwakilan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan undangan lainnya.
BACA JUGA: Pandangan Buya Arrazy tentang Habib Rizieq Shihab
“Kami juga mengundang pimpinan MUI dan Komisi VIII DPR RI untuk hadir dalam sidang,” terang Adib.
Adib menerangkan sidang isbat akan dibagi menjadi tiga tahap.
Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1443 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi).
BACA JUGA: FATWA MUHAMMADIYAH: Hukum Bolehkah Perempuan Haid Masuk Masjid Ikut Pengajian
Pemaparan dilakukan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag mulai pukul 17.00 WIB. “Sesi ini terbuka dan akan disiarkan melalui live streaming,” ujar Adib.
Kedua, pelaksanaan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1443 Hijriah. Sesi ini digelar secara tertutup setelah Salat Magrib.
BACA JUGA: NGAJI BUYA ARRAZY: Benarkah Imam Mahdi (Turun) dari Indonesia?
Selain data hisab (informasi), sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag pada 78 lokasi di seluruh Indonesia.
“Tahap ketiga, telekonferensi pers hasil sidang isbat akan disiarkan secara langsung oleh TVRI dan media sosial Kemenag,” tambah Adib.