TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Serangan bom bunuh diri menyerang jamaah shalat Jumat di Barat Laut Pakistan, menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai lebih dari 50 lainnya, ujar otoritas setempat.
Pelaku bom bunuh diri sebenarnya sempat dihentikan oleh polisi di sebuah masjid di pasar Qissakhwani di Peshawar, dikutip dari Anadolu Agency.
BACA JUGA: Rusia Akhirnya Kuasai Pembangkit Nuklir Terbesar di Eropa, PLTN Zaporizhzhia
Namun dia berhasil lari dan masuk ke aula utama masjid, kata inspektur polisi Haroonur Rashid.
Dalam sebuah pernyataan kepada media, Mohammad Asim, juru bicara Rumah Sakit Lady Reading, tempat para korban ledakan dievakuasi, membenarkan bahwa 30 mayat telah dibawa ke rumah sakit.
BACA JUGA: X Factor Indonesia Senin Depan Tayang atau Tidak? Pantau di Link Live Streaming Ini
Dia menambahkan bahwa lebih dari 50 lainnya mendapat perawatan di rumah sakit karena cedera, dengan lebih dari 10 dalam kondisi kritis.
Menurut saksi mata, pelaku bom bunuh diri itu mengenakan pakaian lokal berwarna hitam.
Saat dia mendekati gerbang depan masjid, dia mulai menembak, menewaskan satu penjaga keamanan di tempat dan melukai dua lainnya.
BACA JUGA: Ukraina: Jika PLTN Zaporizhzhia Meledak maka Eropa akan Berakhir
Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Namun, di masa lalu, Tehreek-e-Taliban Pakistan, sebuah konglomerasi kelompok teroris, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Mengutip VOA Indonesia, Februari tahun lalu, serang bom bunuh diri juga terjadi di Pakistan menewaskan 8 orang serta melukai puluhan orang lain.
BACA JUGA: Kapan Pengumuman Kartu Prakerja Gelombang 23: Cek Instagram prakerja.go.id
Aksi pemboman itu berlangsung pada saat partai radikal Islamis, Ahli Sunnah Wal Jamaah, mengadakan pertemuan dengan puluhan pendukungnya di dekat sebuah gedung pers di Quetta.
Sejumlah polisi termasuk di antara mereka yang tewas.
BACA JUGA: Fakta-fakta Peringatan Hari Perempuan Internasional 2022, Tema Breakthebias
Kepala polisi Abdul Razaq Cheema menyampaikan kepada wartawan, pengebom meledakkan bom yang diikatkan pada tubuhnya ketika dicegat beberapa petugas keamanan yang berusaha menghentikannya agar tidak masuk ke dalam rapat umum para aktivis Islam.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas pemboman itu. Kelompok-kelompok separatis Baluch, dan kelompok-kelompok saingannya, Syah dan Sunni, beroperasi di provinsi tersebut dan pernah melakukan aksi serupa.
BACA JUGA: FATWA MUHAMMADIYAH: Hukum Bolehkah Perempuan Haid Masuk Masjid Ikut Pengajian
Berbagai rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan, ledakan itu menghancurkan toko-toko dan kendaraan-kendaraan di dekatnya.
Orang-orang tampak berlarian berusaha menyelamatkan diri seusai ledakan.
BACA JUGA: Tanggal Berapa KJP Cair Bulan Maret April 2022? Cek Ini Deh
Provinsi Baluchistan yang miskin telah lama menjadi lokasi pemberontakan berskala kecil yang dilakukan kelompok-kelompok bersenjata yang menuntut hak otonomi yang lebih luas dan pembagian keuntungan yang lebih besar atas sumber mineral dan gas di wilayah itu.