TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Kawasan Timur Tengah mengalami konflik yang berlarut-larut karena intervensi asing, ujar Menteri Luar Negeri China Wang Yi.
Menlu Wang Yi menambahkan penarikan Amerika Serikat (AS) yang tergesa-gesa dari kawasan itu tahun lalu telah “menyebabkan kekacauan,” ungkap harian China Global Times pada Senin.
Sebelum memberikan pertanyaan Menteri Wang bertemu dengan diplomat tinggi dari Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Oman, Turki, dan Iran serta sekretaris jenderal Dewan Kerjasama Teluk (GCC) di kota Wuxi di provinsi Jiangsu, China Timur.
BACA JUGA: Harta 10 Orang Terkaya di Dunia Naik Lebih Dari 2 Kali Lipat Selama Pandemi
“Timur Tengah memiliki sejarah panjang, budaya yang unik, dan sumber daya alam yang berlimpah. Tetapi pada saat yang sama, kawasan ini menderita kerusuhan dan konflik yang sudah lama ada karena intervensi asing,” kata Wang.
“China selalu mendukung Timur Tengah untuk mewujudkan stabilitas dan mempercepat perkembangannya. Kami percaya orang-orang Timur Tengah adalah penguasa Timur Tengah. Tidak pernah ada ‘kekosongan kekuasaan’, dan tidak ada kebutuhan ‘patriarki dari luar,’” tegas Wang.
BACA JUGA: Pemerintah Berikan Insentif Pajak Perumahan dan Kendaraan Bermotor pada 2022
Menlu China mengklaim fakta telah “berulang kali membuktikan bahwa komunitas internasional dapat berkontribusi pada stabilitas di Timur Tengah tetapi seharusnya tidak menimbulkan masalah.”
“Timur Tengah membutuhkan pembangunan, dan negara-negara kawasan dapat belajar dari model eksternal tetapi tidak boleh secara langsung meniru model tersebut. Neo-liberalisme bukanlah obat mujarab,” kata Wang kepada wartawan.