TENTANGKITA.CO, BANJARNEGARA – Hati-hati para pengguna vape, vaping bisa mengganggu kesehatan mulut dan gizi, tak bisa dibantah lagi.
Dokter gigi Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara drg Amalia Rahmaniar Indrati mengatakan beberapa penelitian menunjukkan kaitan antara aktivitas vaping dan kesehatan gigi dan mulut, selain menimbulkan masalah bagi paru-paru.
“Vape saat ini menjadi gaya hidup ya, tetapi ada beberapa penelitian kaitannya efek vape pada kesehatan gigi dan mulut,” kata Amalia.
BACA JUGA: Minyak Goreng Mahal, Saatnya Perbaiki Kesehatan Jantung dan Kurangi Kolesterol Jahat
Gangguan pada mulut tersebut menurut Amalia diantaranya infeksi gusi, mulut kering, gigi berlubang, membuat gigi kuning.
Ini karena nikotin pada vape dapat menimbulkan efek samping dengan ditandai adanya noda pada gigi, atau perubahan warna gigi.
Liquid vape ini kata dia menempel karena oksidasi nikotin.
Pada gusi, penggunaan vape bisa menyebabkan inflamasi atau peradangan.
BACA JUGA: Jangan Sepelekan Bintik Merah Pada Bayi, Mungkin Hemangioma yang Berbahaya
Peradangan ini bisa diikuti dengan gejala bengkak pada gusi, nyeri, perih pada gusi, hingga pendarahan.
Vaping yang membuat mulut panas, selain mengakibatkan peradangan juga membuat bakteri berbahaya betah di mulut, karena mulut kering.
“Dengan menghisap vape atau vaping, itu akan menyediakan panas di dalam mulut, yang menguntungkan keberadaan bakteri berbahaya,” terang Amalia.
Rokok konvensional maupun vape sama memiliki risiko tidak baik bagi kesehatan mulut dan gigi.
BACA JUGA: Kenali Tanda Diabetes pada Anak, Biasanya Sering Pipis dan Haus
“Sebaiknya ya stop kebiasaan tersebut,” tegasnya.
Pilihan paling baik menurut dia adalah menghentikan kebiasan vaping.
Mulailah dengan mengurangi ketergantungannya.
“Dalam proses untuk berhenti vaping, usahakan selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut, perbanyak juga minum air putih, serta rutin cek ke dokter gigi,” ujar dia.