TENTANGKITA.COm JAKARTA – Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) hari ini, Sabtu (19/10) mengumumkan Yahya Al Sinwar, kepala biro politik gerakan tersebut, tewas dalam bentrokan bersenjata dengan pasukan pendudukan di lingkungan Tel Al Sultan di Rafah, sebelah selatan Jalur Gaza.
Khalil Al Haya, anggota biro politik Hamas, seperti dikutip gul-time, mengonfirmasi dalam pidato video hari ini. Sinwar tewas dalam bentrokan dengan pasukan pendudukan di Rafah. Al Haya menambahkan dalam pidatonya Hamas akan melanjutkan jalannya hingga berdirinya negara Palestina di seluruh tanah Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
- BACA JUGA: IDF: Yahya Sinwar Tewas Di Jalur Gaza
Hamas kemungkinan akan memilih anggota seniornya, Khaled Meshaal, sebagai pemimpin barunya. Nama ini sempat dijagokan menjadi bos Hamas setelah ‘pembunuhan’ Ismail Haniyeh, yang tampaknya dilakukan oleh Israel, di ibu kota Iran, Teheran, di mana Haniyeh menghadiri pelantikan Masoud Pezeshkian, Presiden baru Iran.
Siapakah Khaled Meshaal?
(1) Meshaal lahir pada tanggal 28 Mei 1956, di Silwad, dekat Ramallah di Tepi Barat. Pada usia 15 tahun, ia bergabung dengan organisasi Islam Sunni yang berbasis di Mesir, Ikhwanul Muslimin, yang berperan penting dalam pembentukan Hamas pada tahun 1987.
(2) Pada tahun 1992, mantan guru tersebut menjadi anggota pendiri politbiro kelompok militan tersebut, yang juga ia pimpin antara tahun 1996 dan 2017, mengundurkan diri pada akhir masa jabatannya, dan digantikan oleh Haniyeh.