TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Badan Keamanan Israel (ISA) bersama-sama mengonfirmasi, Kamis (17/10), pemimpin Hamas Yahya Sinwar tewas di Jalur Gaza oleh tentara Israel pada hari Rabu (16/10).
“Tentara IDF dari Komando Selatan melenyapkan Yahya Sinwar … dalam sebuah operasi di Jalur Gaza selatan,” kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan yang dikutip china.org.cn.
IDF mengatakan tentaranya menewaskan tiga militan dalam operasi itu, dan kemudian, ternyata salah satu dari mereka adalah Sinwar, yang “bertanggung jawab atas pembunuhan dan penculikan banyak warga Israel.”
Menurut pernyataan itu, Sinwar terbunuh setelah bersembunyi selama setahun terakhir di belakang penduduk sipil Gaza, baik di atas maupun di bawah tanah, di terowongan Hamas di Jalur Gaza.
Pernyataan Menhan AS
Pembunuhan Yahya Sinwar, pemimpin kelompok teroris Hamas, oleh pasukan Israel hari ini [Kamis, 17/10] merupakan pencapaian besar dalam penanggulangan terorisme. Kematian Sinwar tidak akan menyembuhkan luka kekejaman 7 Oktober yang direncanakannya, atau banyaknya kematian yang menjadi tanggung jawabnya.
“Saya berharap hal itu dapat memberikan sedikit keadilan dan penghiburan bagi keluarga dan orang-orang terkasih dari banyak korban kekejaman yang direncanakan Sinwar,” demikian pernyataan Menteri Pertahanan AS, Lloyd J. Austin III tentang Pembunuhan Yahya Sinwar dari Hamas.
“Sinwar adalah arsitek serangan keji di Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 warga Israel dan menyandera 251 orang. Hamas membantai warga sipil dari lebih dari 30 negara—termasuk Amerika Serikat.”
BACA JUGA
- Yahya Sinwar Pimpin Hamas, Gantikan Ismail Haniyeh
- Perang Israel-Hamas: Ini Daftar Tersangka Kejahatan Perang di Gaza
Sinwar dan Hamas bertanggung jawab atas kematian banyak warga Amerika selama bertahun-tahun, termasuk lebih dari 40 warga Amerika yang terbunuh pada tanggal 7 Oktober dan sandera Amerika yang dibunuh Itay Chen, Gad Haggai, Judy Weinstein Haggai, dan Hersh Goldberg Polin.
Kematian Sinwar memberi kita semua kesempatan besar untuk kemajuan menuju masa depan yang lebih cerah yang layak diterima oleh warga Israel dan Palestina serta seluruh wilayah—dan yang sengaja diblokir oleh Sinwar.