TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Rusia terus menelan kerugian. Setelah menggempur Ukraina selama dua tahun tujuh bulan, sekitar 639.480 orang tentara Rusia tewas di Ukraina.
Rusia menghadapi kerugian militer yang tiada henti di tanah Ukraina. Sekitar 639.480 pasukan penyerang dihabisi, 18.759 target udara penjajah ditembak jatuh, ribuan tank, kendaraan lapis baja, dan truk dihancurkan oleh para tentara Ukraina.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina telah menerbitkan ringkasan baru tentang total kerugian tempur musuh dari 24 Februari 2022 hingga 20 September2024, tulis Defense Express.
Daftar Kerugian Rusia
- Personel – 639.480 (+1.340)
- Tank – 8.725 (+20) unit
- APV – 17.132 (+39) unit
- Sistem artileri – 18.212 (+35) unit
- MLRS – 1.189 (+0) unit
- Sistem perang antipesawat – 949 (+2) unit
- Pesawat – 369 (+0) unit
- Helikopter – 328 (+0) unit
- UAV tingkat operasional-taktis – 15.469 (+52) unit
- Rudal jelajah – 2.593 (+1) unit
- Kapal/kapal perang – 28 (+0) unit
- Kapal selam – 1 (+0)
- Peralatan khusus – 3.115 (+6) unit
- Kendaraan dan tangki bahan bakar – 24.898 (+59) unit
BACA JUGA
- Legium Kebebasan Rusia Sabotase Bandara Kemenhan Rusia
- Rusia Sebar Korps Afrika ke Front Timur Laut Ukraina
Sektor ekonomi Rusia lainnya, menurut Business Insider, juga terpuruk karena perang yang terus berlanjut. Moskow dilanda kekurangan tenaga kerja yang parah akibat para profesional muda yang melarikan diri dari negara itu atau terseret ke dalam konflik. Negara itu kini kekurangan sekitar lima juta pekerja , menurut satu perkiraan, yang menyebabkan upah melonjak.
Inflasi tinggi pada 7,4% — hampir dua kali lipat dari target bank sentral 4%. Sementara itu, investasi langsung di negara tersebut telah anjlok, turun sekitar 8,7 miliar dolar AS pada tiga kuartal pertama tahun 2023, menurut data dari bank sentral Rusia.
Semua itu menempatkan Kremlin dalam posisi sulit, apa pun hasil perang di Ukraina. Bahkan jika Rusia menang, negara itu tidak mampu membangun kembali dan mengamankan Ukraina, karena biaya finansial serta dampak dari keterisolasian dari pasar global lainnya.