TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Indeks udara Kota Jakata menurut IQAir pada Selasa (20/8) berada dalam kategori tidak sehat dan paling berpolusi di dunia.
IQAir mencatat kualitas udara Jakarta berada pada poin 177 dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 80,5 mikrogram per meter kubik atau 16,1 kali lebih tinggi nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
ingkat polusi udara | Indeks kualitas udara | Polutan utama |
---|---|---|
Tidak sehat | 177 AQI US | PM2.5 |
BACA JUGA: IQAIR: Status Udara Jakarta Terburuk Ketiga di Dunia
Peringkat IQAir Selasa (20/8)
- 1. Kota Jakarta
- 2. Kota Kuwait
- 3. Kampala, Uganda
- 4. Sao Paulo, Brasil
- 5. Kinshasa, Kongo
PM 2,5 merupakan partikel berukuran lebih lebih kecil 2,5 mikron (mikrometer) yang ditemukan di udara termasuk debu, asap dan jelaga. Paparan partikel ini dalam jangka panjang sering dikaitkan dengan risiko kematian dini, terutama pada orang yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru kronis.
Mengingat kualitas udara saat ini, rekomendasi kesehatan, selain menghindari beraktivitas di luar ruangan, juga mengenakan masker saat berada di luar, menutup jendela demi menghindari udara luar yang kotor dan menyalakan penyaring udara.
Berdasarkan data yang diambil selama tahun 2019, Jakarta mengalami periode polusi terburuk dari bulan April hingga Desember, dengan periode polusi yang sangat buruk tercatat pada bulan Mei, Juni, Juli, September, dan Oktober. Semuanya memiliki peringkat tidak sehat yaitu PM2,5 di udara, yang mengharuskan pembacaan berada di atas 55,5 µg/m³.
Tiga bulan pertama tahun ini memiliki kualitas udara terbersih, meskipun masih tinggi (dengan Januari menjadi rata-rata terendah pada 24,2 µg/m³).