TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Timnas berjulukan The Three Lions, Inggris galau? Hingga kini, Bos mereka, Gareth Southgate, masih belum menemukan materi tim untuk Euro 2024 atau Piala Eropa Ke-17 yang akan digelar 14 Juni-14 Juli 2024 di Jerman.
Gareth mungkin tak ingin dirinya menjadi bulan-bulanan media saat menetapkan timnya secara serampangan. “Ini adalah tindakan paling kejam yang dilakukan pria berusia 53 tahun itu ketika memilih skuad menjelang turnamen besar, dengan banyak wajah familiar yang absen bahkan sebelum skuad final dikonfirmasi.” Demikian tulis theroar.com.au.
Selain karena kinerja yang mulai menurun, kesulitan Southgate lainnya adalah persoalan informasi tentang pemain, masalah cedera dan kerap bergantinya posisi pemain yang sudah diincar saat bermain di klub. “Ini adalah grup yang rumit seingat saya memilihnya,” katanya saat diwawancarai englandfootball.com, belum lama ini.
Grup C
1 | Slovenia | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
2 | Denmark | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
3 | Serbia | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
4 | Inggris | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
Jadwal Pertandingan
Tanggal | Pertandingan | Stadion |
Minggu (16/6) | Slovenia vs Denmark | Sttutgart Arena |
Serbia vs Inggris | Arena AufSchalke | |
Kamis (20/6) | Slovenia vs Serbia | Fußball Arena München |
Denmark vs Inggris | Frankfurt Arena | |
Selasa (25/6) | Inggris vs Serbia | Cologne Stadium |
Denmark vs Serbia | Fußball Arena München |
Misalnya saat Southgate menggambarkan tentang kinerja Marcus Rashford dan Jordan Henderson. Selain persoalan kinerja yang mulai menurun, terkhusus Jordan, balutan cederanya membuat Southgate seperti masuk dalam perangkap kondisi dilematis. Sulit. “Dia [Jordan] seorang profesional yang luar biasa dan itu adalah keputusan yang sangat sulit karena dia sangat mendukung saya selama saya berada di sini.”
BACA JUGA
- EURO 2024: Buang Hummels dan Goretzka, Jerman Panggil Bintang U-21
- Jadwal EURO 2024: Pembuka Jerman vs Skotlandia
Marcus? “Saya merasa, pemain lain di area tersebut memiliki musim yang lebih baik.”
Begitu juga tentang posisi Luke Shaw. Lantaran, bek Manchester United ini, melewatkan banyak pertandingan sepak bola. Padahal, bagi Gareth, Luke kerap menjadi pilihan pertama di posisi itu. Ada keinginan Gareth memberinya waktu lebih lama dari yang mungkin diberikan, tetapi Gareth tidak yakin apa yang realistis saat ini. Apalagi dia sudah berbicara dengan Luke dan tim medis Manchester United. “Menurut saya, dia masih jauh dari harapan.”
Belum lagi persoalan tiga pemain itu tuntas, Gareth pun dipusingkan dengan kondisi tiga pemain lain yang sangat diharapkan fit: Anthony Gordon (Newcastle), Phil Foden (Manchester City) dan Jude Bellingham (Real Madrid).
Selain dipicu oleh masalah cedera (Anthony Gordon), kepastian posisi terakhir pada kerangka timnya membuatnya berpikir lebih dalam. Meskipun, situasi itu, mungkin tidak menjadi persoalan yang terlalu rumit, tapi cukup membuatnya sulit menetapkan skema permainan idealnya. “Saya pikir dengan Phil [Foden], kuncinya adalah di mana dia berakhir, bukan di posisi awalnya.”
“Jude pernah bermain sebagai pemain nomor 10 untuk Real Madrid, tetapi terkadang harus bertahan di sisi kiri,” ujar Gareth.
Kini Gareth Southgate seperti sedang berlomba dengan waktu. Dengan sisa waktu yang tidak hampir sebulan, dia harus sudah memperoleh kepastian daftar pemainnya di Piala Eropa 2024, yang sesuai dengan skema bermain idealnya.
BACA JUGA
- Inggris Tim Ke-9 Lolos ke Euro 2024 di Jerman
- FIKS! Julian Nagelsmann Resmi Jadi Pelatih Timnas Jerman Untuk Euro 2024, Ini Profil dan Deretan Prestasinya
Walaupun, menurut dia, situasi itu justru menguntungkan dirinya. “Kami berada dalam situasi serupa sebelum EURO 2020. Di mana mengulur waktu dapat membantu kami mengambil keputusan yang lebih baik dan mungkin membantu kami memilih skuad yang lebih seimbang.”
Tapi Gareth harus menghindari sisi lain dari masa lalu jelang Piala Eropa 2020. Di mana Gareth Southgate mendapat banyak kritik dari penggemar Inggris di masa lalu.
Inggris pertama kali memasuki Kejuaraan Eropa UEFA pada tahun 1964, dan sejak itu lolos ke sebelas turnamen, berada di urutan keempat terbaik berdasarkan jumlah penampilan final. Hasil terbaik Inggris di turnamen tersebut adalah finis sebagai runner-up pada edisi 2020 (diadakan pada tahun 2021), dan finis ketiga pada tahun 1968 dan 1996, turnamen yang mereka selenggarakan.
Selain itu, Inggris telah mencapai perempat final pada dua kesempatan berikutnya, pada tahun 2004 dan 2012. Hasil terburuk Inggris di turnamen final sampai saat ini adalah eliminasi babak pertama pada tahun 1980, 1988, 1992 dan 2000, sementara mereka gagal lolos ke final pada tahun 1964, 1972, 1976, 1984 dan 2008.