TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan pada hari Rabu (10/4) Spanyol “siap mengakui negara Palestina.” Spanyol bergabung dengan Irlandia, Malta dan Slovenia yang menyatakan kesediaannya untuk mengakui Palestina.
Pemerintahannya mengatakan pengakuan resmi akan dilakukan sebelum bulan Juli, dan Sanchez akan memulai tur Eropa untuk mencoba meyakinkan rekan-rekannya untuk melakukan hal yang sama.
“Komunitas internasional tidak dapat membantu negara Palestina jika mereka tidak mengakui keberadaannya,” kata Sanchez dalam debat parlemen, yang dikutip dari Anadolu.
- Baca Juga: Demi Gencatan Senjata, Ini Perintah Hamas Ke Warga Palestina
- Baca Juga: Gaza: Rafah Tempat Pengungsi Palestina Diserang Israel
Perdana Menteri Sosialis itu menambahkan mengakui Palestina adalah “hal yang adil, apa yang dituntut oleh mayoritas sosial” dan “demi kepentingan geopolitik Eropa.”
Meskipun usulan pemerintah minoritas untuk mengakui Palestina kemungkinan besar akan mendapat dukungan mayoritas di parlemen, partai oposisi utama di negara tersebut kemungkinan besar tidak akan mendukung usulan tersebut.
Meskipun pemimpin Partai Populer Alberto Nunez Feijoo mengatakan pada hari Rabu dia mendukung solusi dua negara, dia tidak setuju dengan pendekatan Sanchez.
Menggaungkan pandangan para pemimpin konservatif Eropa lainnya, Feijoo mengatakan pengakuan tersebut harus merupakan “hasil dari proses negosiasi” dan juga harus dilakukan secara bulat oleh “banyak negara yang lebih berpengaruh.”
- Baca Juga: Gaza: Puluhan Ribu Orang Gelar Protes Anti-Pemerintah Israel
- Baca Juga: Kejamnya Israel, Tembaki Warga Gaza saat Tunggu Bantuan, 104 Orang Tewas
Pada hari Jumat, Sanchez akan memulai putaran kontak dengan para pemimpin Norwegia, Irlandia, Portugal, Slovenia, dan Belgia untuk membahas rencana tersebut dan berupaya membujuk lebih banyak negara untuk bergabung dengannya.
Pekan lalu, ia juga melakukan perjalanan ke Timur Tengah, bertemu dengan para pemimpin Yordania, Arab Saudi dan Qatar untuk membahas cara-cara mencapai perdamaian berkelanjutan di Palestina dan Israel.