Kamis, 21 November 2024

Sahur Puasa Ramadhan, Hukum, Bacaan Niat dan Tata Cara, Ini yang Jarang Diketahui Orang

Hot News

TENTANGKITA.CO, BOGOR – Ramadhan menjadi unik salah satunya karena sahur, yaitu makanan atau minuman yang dikonsumsi di ujung malam, sebelum fajar. Bagaimana hukum, bacaan niat dan tata cara sahur puasa Ramadhan, mari kita simak.

Sahur adalah makanan yang dianjurkan sebelum menjalani puasa Ramadhan karena mengandung berkah. 

Apa keutamaan sahur?  

Sabda Rasulullah:  

عن أنس رضي الله عنه قال صلى الله عليه و سلم: “تسحروا فإن في السحور بركة” (رواه الشيخان) 

Diriwayatkan dari Anas ra, Rasulullah saw bersabda, “Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur itu mengandung keberkahan.” (HR Syaikhani). 

Rasulullah juga bersabda: 

عن عمرو بن العاص رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: «فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وصِيَامِ أهْلِ الكِتَابِ، أكْلَةُ السَّحَرِ».

“Yang membedakan puasa kita dengan puasa Ahli Kitab adalah makan sebelum fajar (sahur).” 

Hadist lain: 

“Sesungguhnya Allah SWT, dan para malaikat-Nya memberikan berkah kepada orang-orang yang makan sahur.” 

Diriwayatkan oleh Ahmad, digolongkan shahih oleh para ahli tafsir al-Musnad. Digolongkan sebagai hasan oleh al-Albaani dalam as-Saheehah. 

Hadits-hadits tersebut menyebut sahur dengan definisi sebagai makanan yang dikonsumsi sebelum subuh oleh orang yang akan berpuasa. 

Sahur akan memberikan kekuatan bagi orang yang berpuasa untuk menjalankan ibadah yang berpuasa, dan memudahkannya. 

Sahur akan mencegah dehidrasi selama menjalankan puasa. Selain itu juga menjaga kadar gula agar tidak terjadi hipoglikemia yang dapat menyebabkan kelemahan, pusing, dan bahkan pingsan.

Hukum sahur, wajib atau sunnah?

An-Nawawi rahimahullah berkata:

Para ulama sepakat bahwa sahur itu mustahab, namun tidak wajib. Meski demikian terdapat berkah yang besar di dalamnya, karena memberi kekuatan dan tenaga untuk berpuasa. 

BACA DEH  Pneumonia Ancaman Serius bagi Anak-Anak, Kematian Terjadi Setiap 43 Detik

Al-Mannaawi berkata mengenai sabda Nabi SAW, “Sesungguhnya Allah SWT, dan para malaikat-Nya melimpahkan berkah kepada orang-orang yang makan sahur”: 

Orang-orang yang makan sahur untuk menguatkan diri dalam berpuasa. Khasiat sahur adalah menenangkan syahwat perut dan aurat. Dengan demikian bisa menyucikan hati dan kendali rohani atas jasmani, sehingga bisa mendekatkan diri pada Allah. 

Dalam al-Mawsoo‘ah al-Fiqhiyyah disebutkan bahwa Sahur adalah sunnah, karena memberi kekuatan. 

Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata:

“Sesungguhnya di sahur ada barakah (berkah).” Dimana barakahnya? Semua itu berkah, sebab itu merupakan ibadah, meneladani Rasulullah, membedakannya dengan penghuni neraka, membantu puasa, dan memberikan hak nafs, karena akan diikuti dengan waktu menyendiri. -menahan diri, agar mendapat bagian makanan dan minumannya sehingga mendapat kekuatan untuk melaksanakan ibadah; itu adalah awal dari puasa.

Al-Haafiz Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan barokah sahur itu dicapai dengan beberapa cara: mengikuti sunnah nabi, berbeda dengan Ahli Kitab, memberi kekuatan pada diri sendiri untuk menjalankan ibadah, meningkatkan tenaga, menangkal sikap buruk yang mungkin timbul karena kelaparan. 

Kita wajib berhenti makan dan minum saat fajar subuh sudah muncul. 

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ

“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (QS. Al-Baqarah: 187).

Bacaan Niat Sahur Puasa 

Tidak ada bacaan spesifik untuk niat sahur puasa Ramadhan yang ditemukan. Namun umat Islam diwajibkan untuk niat puasa.  

Niat ini ada dalam rukun wajib puasa, artinya harus dilaksanakan sebelum menjalankan puasa. Jika tidak niat, maka tidak ada puasa baginya. 

BACA DEH  Pneumonia Ancaman Serius bagi Anak-Anak, Kematian Terjadi Setiap 43 Detik

 Ini bacaan niat puasa sekaligus bisa dijadikan niat sahur;  

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’I fardhi syahri Ramadhani hadzihis sanati lillahi ta’ala.

: “Aku berniat berpuasa fardhu, karena Allah  Ta’ala”. 

 

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Dunia FIFA 2026: Ini Syarat Indonesia Lolos

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Peluang Indonesia menjadi  satu dari dua negara di Grup C yang lolos  dari babak ketiga Kualifikasi...