TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan: “Pemilu, sebagai kompetisi, maka menang dan kalah selalu ada dalam pemilu. Kita dituntut untuk memiliki etika politik untuk siap kalah dan siap menang.”
Demikian menurut Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dalam Pidato Pembukaan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2023-2024 di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Sufmi Dasco mengungkapkan pelaksanaan Pemilu Tahun 2024 telah terselenggara, tetapi tahapannya masih berlangsung hingga saat ini. Setiap tahapan Pemilu 2024, membutuhkan komitmen semua pihak baik dari penyelenggara pemilu, pemerintah dan partai politik. Untuk itu, etika politik diperlukan dalam menjalankan Pemilu, sesuai amanat konstitusi yaitu Pemilu secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
BACA JUGA
- KJP Plus Tahap 2 Tahun 2023 Cair Bertahap
- Dinsos Cairkan Bansos KLJ, KPDJ, dan KAJ Januari-Februari 2024
- “Pemilu, sebagai kompetisi, maka menang dan kalah selalu ada dalam pemilu. Kita dituntut untuk memiliki etika politik untuk siap kalah dan siap menang, akan tetapi pada saat yang bersamaan etika politik yang sama juga dituntut untuk dimiliki bagi penyelenggaraan pemilu yang bebas, jujur dan adil,” ujarnya.
“…etika politik yang sama juga dituntut untuk dimiliki bagi penyelenggaraan pemilu yang bebas, jujur dan adil,”
Etika politik, kata dia, untuk siap kalah dan siap menang juga perlu disertai dengan etika politik penyelenggaraan pemilu yang bebas, jujur, dan adil.
“Oleh karena itu menjadi tugas dan tanggung jawab kita semua, untuk menciptakan Pemilu, sebagai prosedur demokrasi, yang harus berada dalam budaya politik yang semakin maju, yang ditunjukan dengan cara-cara berpolitik yang semakin beradab dan mencerdaskan kehidupan rakyat,” jelasnya.
BACA JUGA
“Walaupun Pilihan Rakyat berbeda-beda, tetapi untuk bangsa dan negara, hanya ada Merah Putih, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, dan Bhineka Tunggal Ika,” tandas Politisi Fraksi Partai Gerindra itu.