TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Ali Sadikin, Gubernur Ke-8 DKI Jakarta (28 April 1966 – 14 Februari 1972), kembali akan diusulkan menjadi pahlawan nasional. Satu seminar membahas pencalonan itu di Jakarta, Selasa (27/2).
Gubernur Ke-13 DKI Jakarta, Fauzi Bowo, dalam seminar di Pusat Stuadi Jepang Universitas Indonesia, tampil sebagai pembicara kunci, kembali mengangkat dan menilai pantas usulan tersebut.
“Beliau yang membangun pondasi Jakarta modern dan kita hanya melanjutkan apa yang sudah dibangun,” kata Gubernur DKI 2007-2012 itu.
- BACA JUGA: PSI Menyodok ke Urutan Kedua Real Count Sementara KPU di Pileg DPR Dapil DKI III
- BACA JUGA: Real Count KPU Pileg 2024: PSI Masih Moncer di DPRD DKI, PKS Unggul dari PDIP
Dia mengakaui sebagai laskarnya Ali Sadikin yang masih tersisa. “Barangkali saya juga anak didik Ali Sadikin hingga pencalonan saya dan menjadi Gubernur DKI Jakarta,” kata Fauzi.
Dari seminar ini, kontribusi Letnan Jenderal (purn) Ali Sadikin dikupas secara mendalam, baik dalam kaitannya dengan pembangunan sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia.
Ini bukan usulan baru, Pada tahun 2020, Lintas Generasi Aktivis Jakarta meminta Pemprov DKI Jakarta untuk mengusulkan dua tokoh Betawi yakni ulama dan pejuang KH Abdullah Syafei serta Gubernur Jakarta ke-7 Ali Sadikin agar mendapat gelar pahlawan nasional.
Bahkan, pada 2014, mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin juga sudah diusulkan jadi Pahlawan Nasional dalam seminar “Nasional Pengusulan Alm. Ali Sadikin Sebagai Pahlawan Nasional,” di Aula Barat Gedung sate.
- BACA JUGA: Penjabat Gubernur DKI Enggan Berlakukan Ganjil Genap 24 Jam, Ini Penjelasannya!
- BACA JUGA: Bansos Pemprov DKI Januari-Februari 2024 Kapan? Cek Di Sini
Dalam seminar yang dilaksanakan oleh Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Jawa Barat, yang dipimpin Prof. Dr. Nina H Lubis MS, dan tiga orang pembicara –Dr. Asvi Warman Adam, sejarawan LIPI, Dr. Abdul Syukur, dosen UNJ dan Dr. Mumuh Muhsin, sejarawan Unpad– sepakat menyatakan Ali Sadikin memenuhi kriteria untuk diusulkan menjadi pahlawan nasional.
Pemprov DKI dan DPRD DKI, tahun lalu menggelar acara di Balai Kota DKI. Saat itu salah satu gedung di Balai Kota menggunakan nama Ali Sadikin.
Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengaku bersyukur setelah tiga tahun menanti keseriusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk mengabadikan nama Ali Sadikin di Gedung Blok G Balai Kota DKI bernama Grha Ali Sadikin.
Pras mengatakan, pengabadian nama Gubernur DKI Jakarta tahun 1966-1977 itu merupakan tanda penghargaan dari pemerintah atas jasa-jasa Ali Sadikin membangun Kota Jakarta. “Ya kita kan menghargai tokoh DKI Jakarta, salah satu tokoh yang potensial itu adalah (almarhum) Ali Sadikin,” ujarnya.
Kemudian, Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk mengubah nama Jalan Kebon Sirih menjadi nama mantan Gubernur Ali Sadikin saat rapat paripurna HUT ke-496 Kota Jakarta tahun 2023.