TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Kementerian Investasi/BKPM berhasil mencatat realisasi investasi periode Januari-Desember 2023 sebesar Rp1.418,9 triliun atau 101,3 persen dari target realisasi investasi 2023 yang ditetapkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi [Rp1.400 triliun] dan mencapai 129,0 persen dari target Rencana Strategis (Renstra) Rp1.099,8 triliun.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk hilirisasi sumber daya alam dan peningkatan nilai tambah di dalam negeri, nilai realisasi investasi untuk hilirisasi pada tahun 2023 sebesar Rp375,4 triliun atau 26,5 persen dari total realisasi investasi Januari-Desember tahun 2023.
BACA JUGA
- NGERI-NGERI SEDAP, Korban Investasi Bodong Justru dari Kalangan Warga Pendidikan Tinggi
- 10 Besar Perusahaan Modal Ventura November 2023 Versi OJK: 1 Wakil Bank Mandiri, 1 BRI dan 2 PNM
Selama 14 triwulan terakhir, proporsi nilai realisasi investasi di luar Pulau Jawa selalu lebih besar dibandingkan dengan Pulau Jawa. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi inklusif terus diupayakan untuk memberikan manfaat kepada semua kelompok masyarakat, serta didistribusikan secara adil di seluruh wilayah Indonesia.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong peningkatan investasi yang memberikan nilai tambah, membuka lapangan kerja, serta mendatangkan penerimaan bagi negara dan daerah.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi, belum lama ini, di Balai Kartini Exhibition and Convention Center, Jakarta.
“Investasi harus terus tumbuh karena juga investasi akan mendatangkan penerimaan negara, mendatangkan penerimaan negara dan juga penerimaan daerah. Banyak yang bertanya, “Pak investasi itu selain [meningkatkan] kesempatan kerja apa sih?” Penerimaan negara. Karena PPh Badan pasti kita dapat, PPh Karyawan pasti kita dapat. Bea ekspor, PNBP, kalau kita ikut masuk saham berarti juga dapat dividen setiap tahunnya,” ujarnya.
BACA JUGA: Jokowi: Kabinet Indonesia Maju Sangat Solid
Untuk mengoptimalkan dampak dari investasi, Presiden pun mendorong kemitraan antara investor dengan pengusaha nasional dan daerah. “Seberapa pun sahamnya tapi yang pengusaha daerah ada, pengusaha nasional ada,” ujarnya.