Jumat, 22 November 2024

Houthi Yaman Tegaskan Tak Akan Berhenti Serang Israel di Laut Merah

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA — Kelompok Houthi di Yaman menegaskan bahwa aksi militer mereka terhadap Israel dan serangan terhadap kapal-kapal yang melintasi Laut Merah akan tetap berlanjut.

Kantor Berita Saba mengutip pernyataan mereka yang menegaskan bahwa agresi Amerika dan Inggris akan mendapatkan balasan.

Pernyataan itu dikeluarkan beberapa jam setelah ibu kota Yaman, Sanaa, menjadi sasaran serangan udara baru

Pernyataan tersebut menyatakan bahwa “agresi terang-terangan Amerika dan Inggris, yang mendukung Zionis, tidak akan menghalangi Yaman melanjutkan operasi militer melawan Israel dan mencegah kapal-kapalnya.”​​​ ​​​​

AS kembali melakukan serangan udara pada Sabtu (13/1) di Sanaa, satu hari setelah serangan dilakukan oleh Washington dan London terhadap sasaran di wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman.

Setelah serangan pada Jumat, yang mengakibatkan lima kematian dan enam luka-luka di kalangan Houthi, kelompok tersebut bersumpah bahwa semua kepentingan Amerika dan Inggris telah menjadi “target sah” bagi pasukannya dalam menanggapi “agresi langsung dan nyata” mereka terhadap Yaman.

Houthi menyerang dengan rudal dan drone, kapal kargo di Laut Merah yang dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan Israel atau mengangkut barang ke dan dari Israel, sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza, yang telah berada di bawah serangan Israel sejak 7 Oktober dengan dukungan Amerika.

Yaman: Amerika Harus Menanggung Akibat yang Lebih Besar Israel Laut Merah

Pemimpin kelompok Houthi di Yaman Ali al-Qahoum menegaskan bahwa pasukan Yaman merespons dengan keras agresi Amerika dan Inggris di Laut Merah dan mengingatkan bahwa Washington dan London harus bersiap menanggung akibat yang lebih besar.

“Angkatan bersenjata Yaman merespons dengan keras kapal perang Amerika dan Inggris di Laut Merah sehingga berkobar perang sengit di kawasan tersebut. Situs pangkalan militer Amerika serta Inggris jadi target, apa yang akan terjadi akan lebih besar lagi,” ujar Al-Qahoum pada platform X, dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (12/1). 

BACA DEH  Pneumonia Ancaman Serius bagi Anak-Anak, Kematian Terjadi Setiap 43 Detik

Wakil Menteri Luar Negeri Yaman Hussein al-Azzi mengatakan Yaman menghadapi “serangan permusuhan yang luas” dari Amerika dan Inggris. 

Dia memperingatkan bahwa Washington dan London harus bersiap menanggung akibat yang besar.

“Negara kita telah menjadi sasaran serangan kapal perang, kapal selam, dan pesawat militer Amerika dan Inggris. Tidak diragukan lagi mereka harus siap membayar harga yang mahal dan menanggung semua konsekuensi serius dari agresi terang-terangan ini,” Al-Azzi berkata pada X.

Saluran TV Al-Masirah, yang berafiliasi dengan kelompok Houthi, mengumumkan bahwa ibu kota Yaman, Sanaa, telah menjadi sasaran “agresi Amerika”.

Kantor berita Saba, yang juga berafiliasi dengan Houthi, melaporkan bahwa pesawat AS dan Inggris melakukan serangan udara di provinsi Sanaa dan Al Hudaydah, Sa’ada dan Dhamar.

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah pemimpin kelompok Houthi di Yaman, Abdul-Malik al-Houthi, memperingatkan bahwa siapa pun yang mengambil risiko melakukan tindakan militer terhadap negaranya akan “membayar akibatnya,” dan menekankan bahwa setiap agresi Amerika “tidak akan pernah dibiarkan begitu saja.”

Respons Terhadap Kapal Maritim Internasional 

Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan terhadap beberapa sasaran di Yaman pada Kamis malam “sebagai respons langsung terhadap serangan Houthi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kapal maritim internasional,” kata Presiden AS Joe Biden.

Biden mengatakan serangan Houthi yang memicu serangan sekutu “telah membahayakan personel AS, pelaut sipil, dan mitra kami, membahayakan perdagangan, dan mengancam kebebasan navigasi.”

“Serangan ini merupakan respons langsung terhadap serangan Houthi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kapal maritim internasional di Laut Merah – termasuk penggunaan rudal balistik anti-kapal untuk pertama kalinya dalam sejarah,” katanya dalam sebuah pernyataan. “Respons masyarakat internasional terhadap serangan-serangan sembrono ini adalah dengan bersatu dan tegas.”

BACA DEH  Pneumonia Ancaman Serius bagi Anak-Anak, Kematian Terjadi Setiap 43 Detik

Serangan itu terjadi sebagai tanggapan terhadap serangan pesawat tak berawak dan rudal yang sedang berlangsung oleh kelompok Yaman, yang didukung oleh Iran, terhadap jalur pelayaran internasional di Laut Merah yang dimulai pada bulan November sebagai tanggapan terhadap perang Israel di Gaza.

Laut Merah adalah jalur perairan penting bagi perdagangan internasional, khususnya untuk pengiriman minyak dan bahan bakar, yang menghubungkan Terusan Suez di Mesir dengan Teluk Aden melalui Selat Bab al-Mandab.

Terusan Suez memungkinkan kapal-kapal yang datang dari dan ke Eropa untuk transit ke Asia tanpa harus menempuh rute yang lebih lama dan mahal di sekitar ujung selatan Afrika.

Houthi telah melakukan 27 serangan di Laut Merah sejak 19 November, kata militer AS.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Dunia FIFA 2026: Ini Syarat Indonesia Lolos

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Peluang Indonesia menjadi  satu dari dua negara di Grup C yang lolos  dari babak ketiga Kualifikasi...