TENTANGKITA, JAKARTA – Berikut ini profil Kiai Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Ketua Umum PBNU masa khidmat 2021—2026.
Gus Yahya, begitu Yahya Cholil Staquf biasa dipanggil, mengungguli calon lainnya, Kiai Said Aqil Siradj, dalam perhitungan sementara pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Nama Gus Yahya memang lebih banyak disebut akan terpilih menjadi Ketua Umum PBNU masa khidmat 2021—2016 dibandingkan Kiai Said Aqil yang sudah menjabat Ketua Umum dua periode.
Gus Yahya adalah kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut. Keduanya merupakan anak kiai kharismatik Cholil Bisri yang merupakann kakak dari Kiai Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus, salah satu kiai khos di NU sekarang ini.
Sedari kecil belajar, Kiai Yahya Staquf belajar di pesantren dan juga mengikuti pendidikan formal. Dia belajar di Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang, Jawa Tengah, milik keluarga besarnya. Sekarang ini, Gus Yahya yang menjadi pimpinan di pesantren tersebut.
Kiai Yahya muda kemudian melanjutkan belajar ke Pondok Pesantren KH Ali Maksum di Krapyak, Yogyakarta.
Sembari belajar di pesantren yang dulu juga tempat ayah dan pamannya menuntut ilmu, Gus Yahya kuliah di Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Selama kuliah di sana, Gus Yahya ikut berorganisasi lewat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta. Namun, dia tidak sempat selesai kuliah di UGM.
Gus Yahya kemudian sempat menuntut ilmu di Mekkah, Arab Saudi, dan kota lain di Timur Tengah.
Nama Gus Yahya menjadi banyak dikenal orang karena sempat ditunjuk menjadi Juru Bicara Presiden semasa Abdurrahman ‘Gus Dur’ Wahid menduduki Istana pada 1999—2001. Gus Dur adalah kawan dekat Kiai Cholil dan Gus Mus.
Nama Gus Yahya sempat ramai diperbincangkan ketika dia melakukan kunjungan ke Israel dan berbicara dengan komunitas Yahudi di sana.
TENTANG RAIS AAM PBNU KIAI MIFTACHUL AKYAR
Profil Yahya Cholil Staquf, Perdamaian ala NU dan Islam Rahmatan Lil Alamin
LINK PEMILIHAN KETUA UMUM PBNU DI YOUTUBE
RAIS AAM KIAI MIFTACHUL AKHYAR
Kiai Miftachul Akhyar terpilih sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2021-2026.
Penetapan Kiai Miftachul Akhyar sebagai pemimpin tertinggi PBNU diputuskan oleh sembilan anggota anggota Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) melalui musyawarah dan mufakat.
“Alhamdulillah…, yang menjadi Rais Aam untuk PBNU 2021-2026 al mukarram KH Miftachul Akhyar,” kata KH Zainal Abidin, salah satu anggota Ahwa, seperti dilansir NU ONLINE.
Anggota Ahwa mengharapkan Rais Aam PBNU terpilih fokus di dalam pembinaan dan pengembangan NU ke depan.
“Lalu, beliau (Rais Aam terpilih) berkata, sami’na wa atha’na (kami mendengar dan kami taat),” ujar Kiai Zainal Abidin yang juga Guru Besar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu.
Kedua, lanjutnya, pertimbangan para anggota Ahwa lain, diharapkan kepada Rais Aam terpilih agar ketika muncul calon ketua tanfidziyah diharapkan menerima semua bakal calon itu.
Tentu kalau memenuhi syarat ada AD/ART yang mengatur pensyaratan itu.
“Sami’na wa atha’na,” ujar Kiai Miftach sebagaimana disampaikan Kiai Zainal.
Sembilan ulama tersebut adalah:
(1) KH Dimyati Rois
(2) KH Ahmad Mustofa Bisri
(3) KH Ma’ruf Amin
(4) KH Anwar Manshur
(5) TGH Turmudzi Badaruddin
(6) KH MIftachul Akhyar
(7) KH Nurul Huda Jazuli
(8) KH Ali Akbar Marbun,
(9) KH Zainal Abidin.
Musyawarah dilakukan dengan penuh keakraban, kekeluargaan, keadaban, sopan santun, dan akhlak itu dipimpin oleh Kiai Ma’ruf.
Kemudian keputusan itu ditetapkan dalam Sidang Pleno IV yang dipimpin Ketua Panitia Pelaksana Muktamar ke-34 NU, Prof. M. Nuh dan Sekretaris Asrorun Niam Sholeh di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Lampung (Unila), Kamis 23 Desember 2021 malam.
Demikian profil Gus Yahya Cholil Staquf dan Kiai Miftachul Akyar yang menjadi Ketua Umum PBNU dan Rais Aam PBNU.