TENTANGKITA.CO, JAKARTA – “Ketika kami berkendara melewati Kota Gaza, kota ini seperti kota hantu; semua jalan sepi,” kata Thomas White, Direktur Urusan UNRWA di Gaza.
“Dampak dari serangan udara dan penembakan begitu terlihat. Jalan-jalan penuh dengan kawah, menyulitkan pengiriman bantuan.” Demikian isi laporan di news.un.org.
Hari Rabu (29/11) menandai hari keenam dan hari terakhir gencatan senjata antara Hamas dan Israel di mana Qatar yang memfasilitasinya. Para aktivis kemanusiaan mendesak pihak-pihak yang bertikai untuk mendukung seruan internasional yang berulang kali menyampaikan untuk memperpanjang jeda pertempuran, yang telah memfasilitasi pembebasan sedikitnya 85 sandera oleh Hamas dan lebih dari 180 tahanan Palestina oleh Israel.
BACA JUGA
- Gencatan Senjata Israel dan Hamas: Gelombang Ketiga 39 Tahanan Remaja Warga Palestina Dibebaskan
- Kadin: Boikot Produk yang Diduga Terafiliasi Israel malah Rugikan Ekonomi Nasional
Jeda ini juga memungkinkan para aktor kemanusiaan, terutama Masyarakat Bulan Sabit Merah Mesir dan Palestina serta badan-badan PBB, untuk “meningkatkan” pengiriman bantuan yang sangat dibutuhkan dan melintasi Gaza, menurut kantor koordinasi bantuan, OCHA.
Pembaruan bantuan terbaru dari kantor PBB mencatat konvoi Bulan Sabit Merah Palestina telah mencapai bagian utara pada hari Selasa dengan membawa makanan, pasokan medis, air, dan barang-barang non-makanan, meskipun sebagian besar distribusi bantuan fokus di bagian selatan, di mana sebagian besar warga Gaza yang mengungsi sekarang tinggal.
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas berlanjut untuk hari ketujuh, sumber-sumber dari kedua belah pihak mengumumkan hanya beberapa menit sebelum perjanjian tersebut akan berakhir.
BACA JUGA
- Gencatan Senjata Israel – Hamas: 33 Bocah dan 6 Perempuan Palestina Dibebaskan dari Penjara Militer
- WHO Ungkap 135 Serangan [Israel] Ke Rumah Sakit Di Gaza
Militer Israel mengatakan pada hari Kamis (30/11) jeda sementara dalam pertempuran di Jalur Gaza akan terus berlanjut “mengingat upaya para mediator untuk melanjutkan proses pembebasan sandera, dan tunduk pada ketentuan-ketentuan dalam perjanjian”.