TENTANGKITA, JAKARTA – Bahar bin Smith, sepertinya akan kembali berhadapan dengan kasus hukum.
Dia dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan perbuatan yang menyinggung SARA.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan mengonfirmasi hal tersebut pada media.
Laporan tersebut menurut dia terdaftar dengan nomor nomor LP/B/6354/XII/2021/SPKT/Polda Metro Jaya yang masuk pada 17 Desember 2021.
“Terkait dengan SARA,” ujar dia pada media Senin 20 Desember 2021.
Zulpan tidak memberi informasi lebih lanjut tentang laporan tersebut.
Habib Bahar Mengaku Masukkan Islam Belasan Orang Termasuk Warga Asing Selama di Penjara
Sepekan belakangan ini, ramai beredar video ceramah Bahar bin Smith di medio sosial yang isinya menyindir keras Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Bahar bin Smith dalam ceramahnnya meledek Jenderal Dudung sebagai Jenderal Baliho karena KSAD, semasa menjabat Pangdam Jaya, itulah yang memerintahkan penurunan baliho Rizieq Shihab.
Lalu Bahar bin Smith juga menyindir Jenderal Dudung terkait OPM. “Ada satu jenderal, namanya jenderal baliho. OPM dirangkul, ormas Islam dimusuhi.”
Bahkan, Bahar bin Smith memandang jika tak ada ulama Arab datang ke Indonesia. maka Jenderal Dudung kemungkinan masih menyembah pohon.
“Kalau tidak ada para ulama, para habaib yang datang dari Arab ke Indonesia, si Dudung masih nyembah pohon,” ujarnya.
Beredar Video Orang Berseragam Tentara Ingin Mencari Habib Bahar
Diancam di Twitter
Di media sosial Twitter beredar video orang dengan berseragam loreng tentara mengirim ancaman dan mencari Bahar bin Smith.
Berikut ini ucapan seseorang berseragam tentara yang mengaku ingin mencari Bahar bin Smith…
“Assalamu’alaikum Bahar. Ente muslim, kita Tentara Nasional Indonesia (TNI) banyak yang muslim juga. Jangan kamu memprovokasi orang muslim se-Indonesia.
Kamu dengan ngatas namain, jelek-jelekin baliho pimpinan kami, maksudmu apa? Hubungannya apa baliho dengan (Gunung) Semeru. Kamu tau gak, tanpa kamu lihat, kita semua banting tulang di Semeru.
Kamu asal ngomong lho. Kamu jelekin pimpinan kami, berarti kamu jelekin kami semua, prajurit TNI. Kamu lihat, kita semua cari kau. Kamu kalau udah dicari TNI, paling kamu ujungnya nangis, jelas itu. Jangan cuma beraninya gebukin tukang ojek, santri. Jelas!”