TENTANGKITA.CO– Proyek pembangunan jalan tol di Ibu Kota Nusantara (IKN) dilaporkan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sebesar 42,06% dengan penggunaan teknologi terkini.
Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya menyebutkan beberapa proyek yang dikerjakan oleh WIKA di antaranya adalah Jalan Tol Segmen 3B KKT Kariangau – Simpang Tempadung, yang merupakan bagian dari Jalan Tol Balikpapan – IKN.
“Pembangunan proyek ini menggunakan teknologi BIM Level 5D yang merupakan level perencanaan konstruksi dan manajemen proyek,” ujar Mahendra.
BACA JUGA:Gencatan Senjata Israel – Hamas: 33 Bocah dan 6 Perempuan Palestina Dibebaskan dari Penjara Militer
Mahendra menjelaskan, BIM Level 5D memungkinkan pemangku kepentingan termasuk pemilik proyek dan konsultan untuk bekerja lebih terintegrasi dalam satu platform digital untuk meminimalisasi kesalahan komunikasi, mengoptimalkan proses desain dan berujung pada pengambilan keputusan yang lebih cepat dan lebih akurat.
Implementasi BIM ini terbukti memberikan manfaat bagi pelaksanaan proyek di IKN, yakni menghasilkan visualisasi yang lebih baik, analisis lebih mendalam termasuk clash detection sehingga menghindari potensi pekerjaan ulang, manajemen proyek yang efisien sekaligus dokumentasi yang lebih baik.
WIKA juga mengerjakan proyek Jalan Sumbu Kebangsaaan Timur yang dibangun di Kalimantan Timur. Sebagai pilar utama dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia berkelas internasional, pembangunan proyek ini turut menyertakan lingkup kerja Multi Utility Tunnel (MUT) yang menjadi ciri khas kota-kota masa depan dan modern di dunia.
Selain pembangunan infrastruktur jalan, WIKA turut mengerjakan proyek joint operation pembangunan Istana Presiden IKN. Saat ini progres pembangunan untuk lingkup WIKA telah mencapai 36,5 persen.
BACA JUGA:Fix!! Nawawi Pomolango Jadi Ketua KPK Pengganti Firli Bahuri
“Progres yang baik juga ditunjukkan pada pembangunan kantor presiden dan lapangan upacara di kawasan IKN yang juga telah mencapai 45,51%,” kata Mahendra.
WIKA secara aktif bersinergi dengan Kementerian PUPR sebagai pemilik proyek untuk memastikan proses pembangunan di kawasan IKN berlangsung dengan lancar serta sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Pembangunan IKN sendiri berkontribusi terhadap penguatan kinerja keuangan Perseroan, karena proyek-proyek yang didapatkan oleh WIKA berasal dari APBN dan menggunakan skema pembayaran berdasarkan progres bulanan.
“Sekitar Rp4,8 triliunan sampai saat ini dari awal tender,” ucapnya.