TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Hamas membebaskan 24 sandera di Gaza pada Jumat (24/11) atau Sabtu (25/11) WIB setelah tersandera sejak Sabtu (7/10).
PBB menyambut baik pembebasan sandera itu dan memperbaharui seruannya untuk pembebasan semua sandera dengan segera dan tanpa syarat.
Tim kemanusiaan dari PBB dan mitra akan terus meningkatkan operasi kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh Gaza dalam beberapa hari mendatang, tulis keterangan PP di news.un.org.
Secara terpisah, utusan PBB untuk Timur Tengah, Tor Wennesland, mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyambut baik pelaksanaan perjanjian tersebut, sambil mengungkapkan harapan untuk gencatan senjata kemanusiaan yang lebih lama.
Welcome start to the implementation of 22 Nov. agrmt. Look forward to additional releases. A significant humanitarian breakthrough that we need to build on. All concerned must uphold their commitments. Urge parties to exhaust every effort to achieve extended humanitarian CF. 👇 pic.twitter.com/jLnO3DNreg
— Tor Wennesland (@TWennesland) November 24, 2023
Ia mengatakan tanda perkembangan ini melalui pembebasan 13 sandera Israel yang diculik oleh Hamas dan pihak-pihak lain, 39 warga Palestina dari penjara Israel, dan beberapa pekerja asing yang ditahan di Gaza.
Wennesland – yang secara resmi menjabat sebagai Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah – menantikan pembebasan-pembebasan tambahan yang diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.
BACA JUGA
- Gencatan Senjata Israel-Hamas Jumat Pagi, 13 Sandera Israel Dibebaskan Sore
- Resolusi PBB: Hamas Diminta Bebaskan Semua Sandera
“Kami baru saja menyelesaikan pemulangan gelombang pertama sandera kami. Anak-anak, ibu-ibu mereka, dan perempuan-perempuan lainnya. Masing-masing dari mereka adalah sebuah dunia tersendiri,” kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, seperti dikutip asiaone.com. “Namun saya tegaskan kepada Anda, para keluarga, dan kepada Anda, warga negara Israel: Kami berkomitmen untuk mengembalikan semua sandera kami.”
For the first time in seven weeks, 13 Israelis will spend Shabbat with their families.
More than 200 Israeli families are still waiting for their loved ones to come home.
We will not stop working until every hostage is home.
Shabbat Shalom! pic.twitter.com/YRFr0rqFS9
— Israel ישראל 🇮🇱 (@Israel) November 25, 2023
Bantuan Kemanusiaan Masuki Gaza
Kantor urusan kemanusiaan PBB, OCHA, mengatakan pada hari Jumat 200 truk dikirim dari Nitzana, sebuah kota di Israel, ke perlintasan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza.
Dari sana, 137 truk barang diturunkan di titik penerimaan UNRWA di Gaza, menjadikannya konvoi kemanusiaan terbesar yang diterima sejak dimulainya permusuhan pada 7 Oktober lalu.
Selain itu, 129.000 liter bahan bakar dan empat truk gas juga menyeberang ke Gaza, dan 21 pasien kritis dievakuasi dalam sebuah operasi medis berskala besar dari bagian utara daerah kantong tersebut.
BACA JUGA
- Israel Serang Rumah Warga di Gaza, 15 Orang Tewas, RS Indonesia Juga Dihajar Pesawat Tempur
- AS Sikapi Pembebasan 50 Sandera Di Gaza
- Presiden Jokowi Lepas Bantuan Kedua Indonesia untuk Warga Palestina di Gaza Seberat 21 Ton
Lebih dari 1,7 juta orang di Gaza diperkirakan menjadi pengungsi internal dan sekitar satu juta orang tinggal di lebih dari 150 tempat penampungan UNRWA di seluruh Jalur Gaza.