TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Pembebasan sandera di Gasa, yang semula akan berlangsung mulai hari ini bersamaan dengan gencatan senjata Israel-Hamas, batal.
Dalam sebuah pernyataan, penasihat keamanan nasional Benjamin Netanyahu, Tzachi Hanegbi, mengatakan: “Pembebasan akan sesuai dengan kesepakatan awal antara kedua belah pihak, dan tidak akan berlangsung sebelum hari Jumat.”
Itu membuat nasib 50 sandera di Gaza kembali dalam situasi tidak menentu. Pernyataan itu keluar pada Rabu (22/11) atau Kamis (23/11) WIB dari pihak Israel.
Baca Juga
- AS Sikapi Pembebasan 50 Sandera Di Gaza
- Israel dan Hamas Setuju Gencatan Senjata 4 Hari, Saling Bebaskan Sandera
Menurut laporan di lbc.co.uk, yang mengutip seorang pejabat senior Israel, negara itu mengkonfirmasi tidak ada pembebasan sandera di Gaza oleh Hamas sebelum hari Jumat – penundaan selama 24 jam.
Perkiraan, jeda empat hari dalam pertempuran, akan berjalan mulai hari Kamis (23/11) untuk memfasilitasi pembebasan para sandera.
Berdasarkan kesepakatan antara Israel dan Hamas, 50 sandera Israel akan bebas, sementara 150 wanita dan remaja Palestina di penjara-penjara Israel juga akan bebas.
Pernyataan tentang kesepakatan pembebasan sandera di Gaza (PBB)
22 November 2023 – Sekretaris Jenderal menyambut baik kesepakatan Israel dan Hamas, dengan mediasi Qatar yang mendapat dukungan dari Mesir dan Amerika Serikat.
Ini adalah langkah penting ke arah yang benar. “but much more needs to be done.” PBB akan mengerahkan seluruh kapasitasnya untuk mendukung implementasi kesepakatan dan memaksimalkan dampak positifnya terhadap situasi kemanusiaan di Gaza.
Baca Juga
- Israel dan Hamas Sepakati Pembebasan Sandera
- Resolusi PBB: Hamas Diminta Bebaskan Semua Sandera
- Presiden Biden: Tidak Ada Gencatan Senjata di Gaza, Palestina Selama Sandera Belum Bebas
Sekjen PBB, António Guterres berbicara kepada para jurnalis di Markas Besar PBB di New York setelah bertemu dengan para pemimpin senior PBB dan menjelaskan mengenai “perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya” di Israel dan Pendudukan Wilayah Palestina, tulis news.un.org.
Saya mengulangi kembali kecaman saya atas tindakan teror yang menjijikkan yang dilakukan oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober – dan mengulangi seruan saya untuk pembebasan sandera di Gaza dengan segera, tanpa syarat, dan aman… Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik – dan, tentu saja, masyarakat internasional – menghadapi tanggung jawab yang mendesak dan mendasar: menghentikan penderitaan kolektif yang tidak berperikemanusiaan ini dan secara dramatis memperluas bantuan kemanusiaan ke Gaza… Jalan ke depan sudah jelas. Gencatan senjata kemanusiaan. Sekarang. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres |
Baca Juga Ya